Welcome to my Mind

aku adalah apa, bukan aku adalah siapa, aku dalam diri bingkai 3 jiwa, aku adalah aku, menyandang baluran puja dari cela aku adalah aku, yang jujur, yang terkabut luka, aku adalah aku, yang tertulis, dari suratan cinta, terpelanting nista, lalu aku tanya apa??? bukan tanya siapa, bukan pula mengapa aku bertanya, seperti adanya aku tak pernah tahu, apa aku adalah apa, maka kepala berada di telapak kaki, menyangga raga... aku adalah apa???

Sabtu, 26 Februari 2011

Idiot's Invictus

और अधिक पढ़ें...

Jumat, 25 Februari 2011

Kisah Pagi Terlalu Dini


Kembali larut dalam pagi

Baru beberapa inci kupahat kisah

Tentang Purnama yang terjaga

menemani kesepian

dengan pendarnya

Pagi terlalu dini tlah mati

Senyap menjalar

dari ujung jalan setapak lengang

berkabut

ke mata menembus kornea jiwa

Butiran angin menunduk pada embun

mengharap mentari esok menuliskan

sulur-sulur cerita kan tumbuh liar

memugar kembali dhukha

Dan langkah kaki kemabukan

Bersama sebuah mimpi

Tentang Purnama setiap hati

Jalan setapak samping jembatan, 23022011

00;58

और अधिक पढ़ें...

...Hanyalah...

Hanyalah seserpih angin yang mulai menari

menapaki malam

tanpa debur ombak

tanpa sepoi angin gunung

hanyalah seserpih angin yang mulai menyanyi

dalam rerimbun do'a para pecinta malam

tanpa ritmis

tanpa puja

tanpa sederet wirid yang menarikan hati

hanyalah seserpih angin yang mulai menyapa

menatap jauh pada kerlip bintang

melelakan angan pada hamparan malam

menyusur setapak jalan

hanyalah seserpih angin yang mulai merindu

hanya dalam malam aku kan mampu menatapmu

bintangku

pada bintang, 23022011

00;07

और अधिक पढ़ें...

”Dalam Ketakutan”

Diriku menyelinap dalam remang jiwaku,

”lalu terdiam”

- kemudian berjalan-

menatap segala atas alam ini

Dari balik kesunyian mata yang terlempar jauh,

Aku dengar desis suara tangis.

Pilu- Sepilu pecinta ditinggal sang kekasih

Tapi dia bukan pecinta, hanya rintihan

teramat sakit dan,

kesedihan...!

Diriku seakan bercakap dengan suara

Yang tiba-tiba kukenali dari serentet cerita

Pusara hati yang rindu

Akan yang terselubung...?

namun, tetes embun tak kunjung turun

kengarai hidup dalam dada

Sekitarku senantiasa dan masih

Bertasbih,

Hanya aku yang tak bisa..

Aku masih kuat dengan anasirku

hanya aku tak sanggup

dan terlalu rentan dengan Cinta(Mu)

Aku terus berharap

Meski dalam takut terdalam

Murkamu...

2904’10

और अधिक पढ़ें...

Nyanyian Hati

Setiap waktu pencarian terus bergulir, bagai rintik hujan sepi malam. Kuterlahir dengan pengertian. Pengertian yang mengerti bahwa arti dari pengertian tak ku mengerti, hingga kini dan mungkin esok hari.

Bila tiada hati yang terbuka tuk mau mengerti kejujuran nurani, tantang arti dari pengertian ini, mungkinkah dua kejujuran nurani kan mampu mendamaikan hati?

Aku ragu!

Saat satu kejujuran dari dirimu begitu hangat dan mungkin atau pasti sejuk, seharusnya. Tapi satu kejujuan lain membusuk dalam remuk hancur seperti pesakitan tak kunjung bertandang pergi.

Lalu seperti itukah paradox bernama kejujuran ? Atau seharusnya kubohongi kejujuran hati kecil agar kejujuranmu tetap sebagai ketenanganmu, tetapi ? Apakah mungkin bila kubohongi hatiku, aku kan damai pula dirimu?

Sepertinya agar tiada luka yang terus menjelma sebagai dogma kekuatan jiwa, maka seharusnya kita bicara di musim semi dari hati kehati, atau apakah kau kan terus memilih dua kejujuran terus membuat luka-luka baru hingga tubuh dan jiwa kita di penuhi luka yang takkan terseka, dan membusuk ?

Seperti saat kata pertama, aku takjub! Itulah kejujuran, tapi senantiasakah baasmu pasti kejujuran atau kebohongan yang membuat aku berharga?

Lalu pengertianku dari semua ucapmu yang kuyakini ketika kau memberiku Kristal batu rubi adalah kejujuran, apakah sejujurnya kebohongan? Dan ketika aku berkata bahwa, “Aku jujur dari hatiku” adalah kejujuran? Apa mungkin kata “Jujur” hanyalah sebagai perlambang tuk meyakinkan hati diantara dua keyakinan?

Tapi mengapa selalu ada yang merasa terpaksa tuk jujur? Atau haruskah kita sedikit membohongi diri agar kejujuran disalah satu hati kita tidak terlalu menyesakkan dada. Atau…? Aku harus berbohong untuk diriku agar kejujuran dilangitmu tak terbalas rengsa pedih, atau …? Selayaknya kau bohongi dirimu? Tapi tak mungkin, kita tak mungkin berbohong untuk di kita sendiri,

Tapi mungkin saja!

Apa benar?

Kalau kita saling berbohong, aku yakin kita tak pernah damaikan hati.

Lalu…?

Apakah kita harus selalu jujur??

Entahlah!

Kalau kita jujur, kita hancur karena pesakitan dari kejujuran sebrang.

Lalu bagaimana??

Mungkin kita kan berbohong sedetik waktu sampai ada hati yang tak pernah luka.

Mungkin kita kan berbohong sejenak hingga kita mengulum cita.

Mungkin kita kan berbohong sesaat sampai tiada kepedihan.

Mungkin kita kan berbohong sementara, sampai waktu member penyadaran untuk kebohongan kita, setidaknya sesaat penat, karena meninggalkan jujurku dan jujurmu.

Tapi…?

Jangan kau tanyakan! Bagaimana, atau dimana, dan mengapa, apalagi apa pengungkapan kejujuran hati ini,

Sampai kau mengerti.

Seperti inilah jiwa dalam dada

Seperti inilah jiwa yang luka

Seperti inilah jiwa yang bahagia

Sampai kau pahami.

Inilah jiwa yang tercipta

Inilah jiwa yang tertera

Dan inilah jiwa-jiwa yang patah sayapnya.

Sehingga kau dan kita, semua terlebih aku, yang berpeluk pilu tiada pernah ragu mengungkap kejujuran hati, dan berbalas kejujuran hati tanpa kepedihan-kejujuran yang mendaam-kejujuran yang menentramkan-kejujuran yang melelapkan-kejujuran yang membawa kepada mi’raj keharibaan kata hati-kejujuran lakana sinar putih diufuk tertinggi dari rasa tulus,

Bagai buih anugrah yang mengembang memenuhi jiw-jiwa dengan putih biasan mentari berkeratap.

Dan juga,

Tetapi,

Bahkan,

Atau,

Mungkin,

Jangan sekali-kali kau tanyakan keabadian pegungkapan kata hati, kekekalan sinar putih tertinggi, kedamaian yang berpusara.

Apalagi tentang cintaku. Tentang kejujuran dilepas lautan hati, tentang kematian hati, tentang harapan.

Karena seperti apapun wujudnya, DIA tlah … atau… mungki akan… dan pernah… bahkan tetap menjadi bagian atau sepenuhnya dalam diri, seutuhnya dalam arti hakiki.

Dan diam adalah diam dalam ironis kejujuran.

Kejujuran adalah api kearifan

Amarah adalah aura suci yang terbakar

Tapi hati adalah hati

Tak pernah mampu bohongi nurani

Tak membohongi cinta ini.


22.21

14-10-09
और अधिक पढ़ें...

Adakah Sebait Puisi

Dan…

Riak air disana semakin meritmiskan

Symfoni kesendirian dimalam ini

Adakah sebait puisi atau lelagu

Tercipta dari nafas halusmu?

Bulan sabit diwajahmu pertanda senyum

Rekah tlah bertebaran disudut-sudut angin.

Melodi-melodi berkisah tentang turunnya hujan

Dipandang harapan tlah terkabar

Gigil diriku mengurai keputusan

Gigil diriku tanpa firasat

Telanjang dari terhunjamnya pilihan

Sedang mawar-mawar terus mekar

Memenuhi impian melingkar

Adakah salam sapa terhias nirvana?

Langit…

Malam ini demam

Keringatnya bercucur derai

Aku semakin menggigil merangkai cahaya disana

Atau sekedar menumbuhkan melati ditaman

Adakah senyumam terias dirahim kelopak bibirmu?

00;07

28-11-08

और अधिक पढ़ें...

….Alina….










Jiwaku membawamu dalam do’a, Alina!

Sesekali kuhirup isakan tangisku

Dadaku semakin remuk

Karena angin pagi tak menyuguhi

Mentari

Kesejukan terdamba dipalung jiwa tak terberi

Bisikan senja memberi kabar

Hidupmu Alin, suri dalam dirimu puri

Meski bukanlah aku terucap di dzikirmu

Dan helai munajatmu

Aku tlah cukup dengan gelakmu

Ku tlah cukup dengan senda gurau cedahmu

Ku bahagia dengan sendiriku

Bukan pucat wajahmu

Alina

Meski engkau tak lintaskan harap akan terciptanya

Lukisan ini

Aku tlah cukup bila engkau tahu

Risau jiwaku terhunjam didada

Alina

Kutahu dera didirimu

Takut menatap matamu

Jika engkau kan semakin tersiksa

Lalu Alina…

Angin putih membelaiku mencipta

Kata meski tak pernah sempurna

Tersenyumlah Alina!

Tersenyumlah seanggun Purnama

Tersenyumlah secantik Venus dan Amor

Tersenyumlah


07;15

27 nopember 2008

और अधिक पढ़ें...

Kaefal Khal Fi Qolbika

Salam manis dari bbir hari

mendesahkan nafas sapa tak berjumpa

menjabat hati

melingkarkan rendaan kangen pada pelupuk mata

salam hangat sang hari menyapamu tanpa jumpa

kaefal khal fi qolbika?

resahku mendesah ragu

namun raja'ku menanam sinar dari mata-MU

yang menghunjamku dalam

salam indah sang hari tanpa jumpa menyapamu

kaefal khal fi qolbika?

masih angin membawa kabar tentang do'a

tentang taman jiwa yang terpenuhi bunga-bunga nektar

bersama saga sang senja

salam damai sang hari menyapa tanpa jumpa

kaefal khal fi qolbika?

kalibeber, 13 februari 2011

13;36

और अधिक पढ़ें...

Jumat, 11 Februari 2011

Al-Asy'Ariyyah Feat Buggy 3

और अधिक पढ़ें...

Arti Yang Tak Dimengerti

Siapakah yang mengerti gundah

Bila tanpa lahirnya keluh kesah?

Siapakah yang tahu rindu

Bila tanpa ucap lagu bibir membiru?

Siapakah yang paham

Saat tetes hujan menyentuh tanah

Saat sinar menembus pagar

Atau saat suatu alam seakan gila

Kukira kau tahu

Ternyata kau tertawa bahagia

Dalam tak acuhmu

Saat gila jiwa sebab cintamu

14-11-10

और अधिक पढ़ें...