Satu cahaya diantara kilauan kejora
Tetap terang lebihi gemilang diatas cakrawala
Sungguh emas
Binar harapku akan arti hadirmu
26-09-08
The essence of life was empty, as the science of wind
aku adalah apa, bukan aku adalah siapa, aku dalam diri bingkai 3 jiwa, aku adalah aku, menyandang baluran puja dari cela aku adalah aku, yang jujur, yang terkabut luka, aku adalah aku, yang tertulis, dari suratan cinta, terpelanting nista, lalu aku tanya apa??? bukan tanya siapa, bukan pula mengapa aku bertanya, seperti adanya aku tak pernah tahu, apa aku adalah apa, maka kepala berada di telapak kaki, menyangga raga... aku adalah apa???
Satu cahaya diantara kilauan kejora
Tetap terang lebihi gemilang diatas cakrawala
Sungguh emas
Binar harapku akan arti hadirmu
26-09-08
Haruskah kucari
Kububuhkan kata-kata
Dan wajah-wajah keindahan lagi
Saat keindahan tertinggi
Telah kutemukan ?
Yakni saat cinta menyentuh hati !
Diriku larut dalam emosi!
25-09-08
Malamku, malam igau rindu Pada pojok-pojok pemean baju
Rasakan angin lirih, menampar !Adakah cerita tertinggal ?
Uap beku menetes dari parit-parit atap
Jatuh tepat sudut mata, Mengabarkan makna airmata
Bakal luruh dalam luh
Dikejauhan terlihat, mimpi-mimpi saling berpelukan
Memadu kasih , kecup cium-mengundang
Erangan gelinjang hasrat yang langsat telanjang dibawah isyarat.
Perangai-perangai gelap licik
Seakan berkarib menemani, menenggak arak dalam tidur keterjagaan.
Didepanku tiang-tiang kesunyian menangis
Meratapi diriku sempoyangan mabuk
Sebab secangkir kerinduan
Mengigaukan pertemuan tak bersekat tiada berlama
26-009-08 Jum’at
semuanya tlah berjalan
dalam setiap sendu aliran waktu,
biarkan setiap luka dan rengsa
meresap ke ulu jiwa
menggoreskan makna indah
setiap kenangan yang tertulis
bila hati kan terbawa luka....
biarlah luka tercipta indah apa adanya...
dan biarkan hati
menjadi singgasana jiwa termulia
dalam setiap dengusan lara
27-12-10
Selepas senja yang tak lagi benderang
kutulis cerita
cahaya hanya kerlip lampu remang
gusar, berkeliaran aku dikepala linglung
coba mengeja;
alam disekelilingku
pantun jenaka, bait nasihat, nuansa suci;
gema lirih tadarus- menyentuh selapu nadir
seamsal angin menampar pipi, lembut
kepuasan terberi, aku terjerat khilaf
aku terdian buntu akal
sedetik berlalu, dari lembah menyisakan madu
diceruk batin,
impian menjelma malaikatbersayap putih
terbang dengan kepakan lembut
merangkai tangga cinta
dengan nafas syurga
ia bangun sunggasana indah
terindah di atas keindahan
harap kan mampu sebagai persembahan
menggapai altar keabadian cinta dan ketulusan
23-09-08
perlahan ku dengar
sayup suara sang Izroil
dengan agung-Nya
datang mengucap salam
lalu berbisik...
"maukah kau ikut aku??"
aku hanya diam dalam takjubku..
kemudian kutemui ibuku
lalu........
ku ucap
" assalamu'alaikum bundaku"
september 2010
gemeratak hati membuat kelu jiwa
sebab kau pergi tinggalkan lagu
apabila jangkrik berderik isyaratkan senja....
kelelawar mengepakkan sayap
memburu sekian mimpi yang terbuang
dikala siang menjelma iblis laknat
gurat senyum bibirmu
cerahkan tiap hati yang terdampar dijiwa
dan lesatan cahaya yang terpilin
menerkam setiap ingatanku
aku hanya bisa tersenyum pahit
sebab kau .....wahai kekasih...
masih tetap maya dalam kenyataanku...
seperti mawar berduri
tumbuh ditebing curam....
hatimu tak tergapai ,
namun matamu meneduhkan
jiwa yng membara
hanya kata...
bukan rangkaian frekuensi suara kearifan
bukan resonansi jiwa damai
hanya kemunafikan
pemaksaan
atau mungkin harapan yang tak pernah terwujud
atau bahkan mungkin keputus-asaan
tapi kutetap bahagia menatap mayamu
abadi dalam kehancuranku
karena kaulah keabadian
27 des 10