Welcome to my Mind

aku adalah apa, bukan aku adalah siapa, aku dalam diri bingkai 3 jiwa, aku adalah aku, menyandang baluran puja dari cela aku adalah aku, yang jujur, yang terkabut luka, aku adalah aku, yang tertulis, dari suratan cinta, terpelanting nista, lalu aku tanya apa??? bukan tanya siapa, bukan pula mengapa aku bertanya, seperti adanya aku tak pernah tahu, apa aku adalah apa, maka kepala berada di telapak kaki, menyangga raga... aku adalah apa???

Tampilkan postingan dengan label sajak tercecer. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label sajak tercecer. Tampilkan semua postingan

Selasa, 30 Oktober 2012

Selepas Senja



Selepas senja yang tak lagi benderang
kutulis cerita:

Cahaya hanya kerlip lampu remang.
gusar! berkeliaran di kepala linglung 

mengeja 
alam di sekeliling jiwa:


pantun jenaka, bait nasihat, nuansa suci;

gema lirih tadarus- menyentuh selapu nadir
seamsal angin menampar pipi, lembut
kepuasan terberi, aku terantuk dinding lupa
mempias!

terdian di buntu akal
sedetik berlalu, 
dari lembah menyisakan madu
diceruk batin, 

impian menjelma malaikat bersayap putih
terbang dengan kepakan lembut
merangkai tangga cinta
dengan nafas syurga

ia bangun sunggasana indah
terindah di atas keindahan
harap kan mampu sebagai persembahan
menggapai altar keabadian cinta dan ketulusan

23-09-08
और अधिक पढ़ें...

Rabu, 29 Juni 2011

Tertutup Gerhana

selalu "selapan hari", 4 pekan aku menantinya

berharap dia kan datang mencumbuiku dengan amsalnya perak


senja selalu mengajakku berlarian ke taman kangen

seluruh angan dalam sukma kasar pun lembutku

memilin diriku ke nadir-nadirmu


malam... selalu memilihku tuk menatap langitnya

menyanyikan lagu asma-mu

kemudian mengajakku berbincang tentang hari-harimu


aku selalu berlari dalam naluri n nuraniku

namun langkah kasadku terbelenggu satya darmaku


menjadi memburu dalam desahku

menjadi cemburu dalam detakku

membeku dalam gerakku

terengah dalam diamku

tersengal dalam tentramku


kini pagi dan telah kembali kepada senja

dan esok kan kembali ke pagi

seperti melewati lorong panjang yang hampa

seperti loncatan dimensi yang sama


selalu "selapan hari", 4 pekan aku menantinya

berharap dia kan datang mencumbuiku dengan amsalnya perak


menjadi bisu

menjadi lesu menjadi kaku

sebab harpaku tak berlagu

sebab langitku tak terpendar cahyamu

sebab wajahmu tertutup gerhana

terbalut kelamnya



*selapan hari (jawa.red)= satu bulan



18;38

160611

और अधिक पढ़ें...

Sabtu, 28 Mei 2011

Tentang Penyesalan dan Penyadaran Cinta

kehampaan itu tiba² hadir...
secepat rasa yang menjadikan luruh
dalam gemuruh

kebodohanku membutakan mata jiwaku
aku tak mampu mengeja bahasa maknamu

kini tertinggal sesal
kini tersisa kecewa

cerita luka yang seharusnya tak tercipta
bila aku memiliki dada selembut rasa
sejujur jiwa selepas samudra

aku kalap termakan kedirian fana
aku gelap tertimpa nista pesona

penyadaran itu terlambat sehasta
ada kata percuma yang menyelinap
mengendap di palung rasa
tentang penyadaran
tentang penyesalan


renungku semenjak senja tergantikan
kurasakan hati putihmu senantiasa membelai
lembut hati kusamku
aku menyadarinya
ketika keinsananku mengusik kedirianmu

egoku menghinakan aku
namun hatiku memohan rela
dan keridhoanmu


01:23
25 mei 2011
और अधिक पढ़ें...

Ritme Sesalku (Sebuah Elegi Hati)

Tak ada kata tak ada denada tak ada canda

tak ada alunan manja yang terdengar indra

semuanya menjadi bisu

segalanya menjadi kaku


Telah kubuang kekerasan hati ini,

Untuk menyapa dan menuliskan sebait kata-kata..

agar ritme cerita tetap berkisah

walau langkah tlah terhenti


Pahit terasa saat kenang itu terekam nyata

mendulang ingatan akan peristiwa senja


penyesalan kini terasa menusuk dada

dan hanya maaf terpinta

segalanya tak ku rencana

segalaku terbujuk nista


aku terlahir bukanlah sebagai manusia

yang berani menerjang prahara

luasnya samudera cinta

aku hanya sebuah ironi yang bisu..

Yang berusaha masuk dalam elegi hatimu..


nuraniku tlah mengulang-ulang kata

"Gadis gadis itu bukan untukmu..

Gadis itu bukan jodohmu..

Berkacalah dirimu sebelum penyesalan itu datang.."


Namun diri ini tetap saja

menentang hingga pada suatu penyesalan..

Penyesalan yang membuat aku menjerit..

Penyesalan yang membuat aku sakit..

Penyesalan yang membuat aku hilang..


Maafkan atas segala rasa kagum ini..

Maafkan atas segala rasa yang tertuang..

Maafkan atas kebodohanku..



25 mei 2011

02:56

और अधिक पढ़ें...

Kamis, 19 Mei 2011

....Tentang Rindu....

sungai rinduku tak mampu lagi mengalir sesuai kodrat kerinduannya,

menggenang dalam kedung hati....

bernyanyi sepi sesepi apapun yang tak terdefinisi

gelombang angin, dan desau kepakan capung liar mengiringi untaian tangis

membelai lusuh jiwa ini sendirian gelap....

mengibas angin membadai dalam rongga pikir.

terantuk pada pekat dada

tertatihku melelapkan ruh pada tepi tlaga warna


16-05-11
और अधिक पढ़ें...

.............Cerita Senja..............


senja menapaki ubun²
pelan sambil membisiki aku dengan lembutnya,
malam dan purnama bersama beberapa bintang kan datang menemani malamku....

aku hanya bertanya dalam hati, "benarkah mereka kan menemaniku ?"

lalu senja lenyap dan melebur membaur ke kelam

17-15-11
16;48
और अधिक पढ़ें...

Jumat, 06 Mei 2011

Princess


















Selaksa Sabit Yang Kurindu


kini sepi merasuk.

senyum indah bahagia tak lagi terlukis dihati ?

bukankah aku tahu,

kepergianmu untuk cinta yang kau damba?

bukankah aku sadari,

dihatimu tertulis bukan namaku.


semestinya jika aku mencintai

aku kan bahagia dengan kebahagiaan

orang yang aku sayangi.


senyum kini hanya kepahitan

yang dipaksa menjadi manis.

kecut dalam gemuruh riang harapan cinta


aku rindu senyumanmu

senyuman bulan sabit

terlahir dari kasih dan cinta

sepenuh hati

sepenuh jiwa


aku ingin kau selalu tersenyum

dalam damai sejujur hati

selembut rasa.



24-03-11





और अधिक पढ़ें...

Jumat, 25 Februari 2011

Kisah Pagi Terlalu Dini


Kembali larut dalam pagi

Baru beberapa inci kupahat kisah

Tentang Purnama yang terjaga

menemani kesepian

dengan pendarnya

Pagi terlalu dini tlah mati

Senyap menjalar

dari ujung jalan setapak lengang

berkabut

ke mata menembus kornea jiwa

Butiran angin menunduk pada embun

mengharap mentari esok menuliskan

sulur-sulur cerita kan tumbuh liar

memugar kembali dhukha

Dan langkah kaki kemabukan

Bersama sebuah mimpi

Tentang Purnama setiap hati

Jalan setapak samping jembatan, 23022011

00;58

और अधिक पढ़ें...

...Hanyalah...

Hanyalah seserpih angin yang mulai menari

menapaki malam

tanpa debur ombak

tanpa sepoi angin gunung

hanyalah seserpih angin yang mulai menyanyi

dalam rerimbun do'a para pecinta malam

tanpa ritmis

tanpa puja

tanpa sederet wirid yang menarikan hati

hanyalah seserpih angin yang mulai menyapa

menatap jauh pada kerlip bintang

melelakan angan pada hamparan malam

menyusur setapak jalan

hanyalah seserpih angin yang mulai merindu

hanya dalam malam aku kan mampu menatapmu

bintangku

pada bintang, 23022011

00;07

और अधिक पढ़ें...

”Dalam Ketakutan”

Diriku menyelinap dalam remang jiwaku,

”lalu terdiam”

- kemudian berjalan-

menatap segala atas alam ini

Dari balik kesunyian mata yang terlempar jauh,

Aku dengar desis suara tangis.

Pilu- Sepilu pecinta ditinggal sang kekasih

Tapi dia bukan pecinta, hanya rintihan

teramat sakit dan,

kesedihan...!

Diriku seakan bercakap dengan suara

Yang tiba-tiba kukenali dari serentet cerita

Pusara hati yang rindu

Akan yang terselubung...?

namun, tetes embun tak kunjung turun

kengarai hidup dalam dada

Sekitarku senantiasa dan masih

Bertasbih,

Hanya aku yang tak bisa..

Aku masih kuat dengan anasirku

hanya aku tak sanggup

dan terlalu rentan dengan Cinta(Mu)

Aku terus berharap

Meski dalam takut terdalam

Murkamu...

2904’10

और अधिक पढ़ें...

Adakah Sebait Puisi

Dan…

Riak air disana semakin meritmiskan

Symfoni kesendirian dimalam ini

Adakah sebait puisi atau lelagu

Tercipta dari nafas halusmu?

Bulan sabit diwajahmu pertanda senyum

Rekah tlah bertebaran disudut-sudut angin.

Melodi-melodi berkisah tentang turunnya hujan

Dipandang harapan tlah terkabar

Gigil diriku mengurai keputusan

Gigil diriku tanpa firasat

Telanjang dari terhunjamnya pilihan

Sedang mawar-mawar terus mekar

Memenuhi impian melingkar

Adakah salam sapa terhias nirvana?

Langit…

Malam ini demam

Keringatnya bercucur derai

Aku semakin menggigil merangkai cahaya disana

Atau sekedar menumbuhkan melati ditaman

Adakah senyumam terias dirahim kelopak bibirmu?

00;07

28-11-08

और अधिक पढ़ें...

….Alina….










Jiwaku membawamu dalam do’a, Alina!

Sesekali kuhirup isakan tangisku

Dadaku semakin remuk

Karena angin pagi tak menyuguhi

Mentari

Kesejukan terdamba dipalung jiwa tak terberi

Bisikan senja memberi kabar

Hidupmu Alin, suri dalam dirimu puri

Meski bukanlah aku terucap di dzikirmu

Dan helai munajatmu

Aku tlah cukup dengan gelakmu

Ku tlah cukup dengan senda gurau cedahmu

Ku bahagia dengan sendiriku

Bukan pucat wajahmu

Alina

Meski engkau tak lintaskan harap akan terciptanya

Lukisan ini

Aku tlah cukup bila engkau tahu

Risau jiwaku terhunjam didada

Alina

Kutahu dera didirimu

Takut menatap matamu

Jika engkau kan semakin tersiksa

Lalu Alina…

Angin putih membelaiku mencipta

Kata meski tak pernah sempurna

Tersenyumlah Alina!

Tersenyumlah seanggun Purnama

Tersenyumlah secantik Venus dan Amor

Tersenyumlah


07;15

27 nopember 2008

और अधिक पढ़ें...