Minggu, 03 Oktober 2010

"tanpa bening munajat"


satu hal selalu ingin
ku mengerti
kupahami...
ketika
hidup ini menjadi kehidupan,
kehidupan
seperti apakah yang musti kujalani.

sering lembayung pagi tertawai aku
ketika surya
mulai meretas cahaya...
kumuh jiwa tanpa intuisi
butakan mata dari segala peka

ketika raga mencoba mengayuh
arungi jengkal demi jengkal

senja yang berganti
luka kembali tercipta
seperti karang asa yang tiba2 runtuh
sebagai duka

sesaat senja bersua
bersama damai setiap jiwa
aku kembali tenggelam
seperti dalam damaiku meronta

hingga kembali pagi
dimeja hanya ada sarapan usang
dengan gelas kering
tanpa sisa tetes bening
munajat bersama malam


Vanera el_arj
031010

Tidak ada komentar: