Rabu, 29 Juni 2011

Tertutup Gerhana

selalu "selapan hari", 4 pekan aku menantinya

berharap dia kan datang mencumbuiku dengan amsalnya perak


senja selalu mengajakku berlarian ke taman kangen

seluruh angan dalam sukma kasar pun lembutku

memilin diriku ke nadir-nadirmu


malam... selalu memilihku tuk menatap langitnya

menyanyikan lagu asma-mu

kemudian mengajakku berbincang tentang hari-harimu


aku selalu berlari dalam naluri n nuraniku

namun langkah kasadku terbelenggu satya darmaku


menjadi memburu dalam desahku

menjadi cemburu dalam detakku

membeku dalam gerakku

terengah dalam diamku

tersengal dalam tentramku


kini pagi dan telah kembali kepada senja

dan esok kan kembali ke pagi

seperti melewati lorong panjang yang hampa

seperti loncatan dimensi yang sama


selalu "selapan hari", 4 pekan aku menantinya

berharap dia kan datang mencumbuiku dengan amsalnya perak


menjadi bisu

menjadi lesu menjadi kaku

sebab harpaku tak berlagu

sebab langitku tak terpendar cahyamu

sebab wajahmu tertutup gerhana

terbalut kelamnya



*selapan hari (jawa.red)= satu bulan



18;38

160611

Tidak ada komentar: