Welcome to my Mind

aku adalah apa, bukan aku adalah siapa, aku dalam diri bingkai 3 jiwa, aku adalah aku, menyandang baluran puja dari cela aku adalah aku, yang jujur, yang terkabut luka, aku adalah aku, yang tertulis, dari suratan cinta, terpelanting nista, lalu aku tanya apa??? bukan tanya siapa, bukan pula mengapa aku bertanya, seperti adanya aku tak pernah tahu, apa aku adalah apa, maka kepala berada di telapak kaki, menyangga raga... aku adalah apa???

Tampilkan postingan dengan label sajak tercecer. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label sajak tercecer. Tampilkan semua postingan

Kamis, 03 Februari 2011

Sajak Cinta Buat Bunda

Ibu…..

Saat kuncup mekar segar dalam embun

Engkau telah lebih pagi memberiku kesejukan seribu embun

Kau belai rambutku dengan usapan syurga-

Tak mampu terberi kecuali engkau dan DIA-untukku

Dalam dekapmu sang jibril mendekap hangat

Dengan sayap putih-lembut-

Perak sutra-melelapkan aku

Dari tangis bengis gigil duniaku

Ibu….

Kini engkau tak menemaniku.aku sendiri!

Sepi, sunyi menatap mimpi-kabur-dari kemanusiaanku

Do’a-Mu Ibu

Meneteskan peluh di mataku

Do’a-Mu Ibu, Menggilkan jiwaku

Mengamatirkan hatiku

Ibu….

Meski tak kusebut nama-Mu dalam dzikirku-nama-Mu.

Lidah tergelincir menanggil murkamu

Do’aku memanggil hadirmu

Disetiap jengkal langkahku

Do’aku berharap dari do’a-Mu

Tentang diriku dari rela-Mu

Ibu…..

Engkau hujan deras dalam gurun kehidupan

Permata perasaan segala hiasan

Madu segala muara qolbu

Muntahku-keluhku-bahagiaku-

Tercurah selalu pada-Mu

Rindu-cinta-duka-tawa-luka-canda-senyum-

Selalu hanya engkau yang mengerti

Do’aku memujamu terpahat ta’dhim

Terukir mulia salam

Memeluk-Mu

Dalam ke-Agungan-NYa

Do’aku Ibuku

Disanalah Mihrob dan Mirbat-Mu

“singgasa tak terlukiskan

Tahta emas,

Mahkota ratu,

Perjumpaan puja,

Cahaya sempurna berbalur plasma,

Puncak nirvana”

Engkau Ibu…..

Mihrob-Mu hanya pada-NYA

16-11-08

05;00

और अधिक पढ़ें...

Kupanggil Dirimu Dalam Do'a Suciku


kupanggil diri-Mu dalam do'a suciku,

memberi kabar pertautan hati.

Sebab disetiap sudut pikirku hanya ada

-Arti hadir-Mu


tanya hilang dari seluruh kemampuan - Agung-Mu

meraba bayang semuku

tiada tersisa lagi suara yang terucap,

tiada pernah lagi hinggap

segelintir hidup dibulir bulirku,

suara manja memanggil jiwaku

-mendekap-Mu dalam canda dan cumbu


dari desah yang mengucur, darah berlari lahirkan kesadaran

tuk jujur padaku, bukan pada siapa atau untuk apa.

hanya untuk diriku dalam jiwaku - apa adanya


kucoba....

kubuka hati tuk menerima pilihan

tak pernah ada bidadari selain diri-Mu

menutup rapat harap qolbu dari selain-Mu

kubunuh cintaku untuk selain-Mu


aku tak bisa relakan hatiku terisi

oleh selain diri_Mu



16-11-08

04;41

और अधिक पढ़ें...

Kamis, 27 Januari 2011

daun benar-benar tlah gugur

kini daun benar-benar tlah gugur

bukan karena tiupan angin

bukan karena musim kering

bukan pula musim gugur


daun tlah gugur

terserak menjadi ranggas dijalanan

tandus terbuang, terhempas


daun tlah mati sebab gugurnya

menghantarkan pada kerdil

pada maut yang membakar

sadis, bengis


kini daun tlah benar-benar gugur

bukan karena apapun dia gugur

mungkin hanya daun

tak mampu merimbunkan pohon


daun gugur terlepas hina

sebab sang pohon tak menginginkan

hijau indah menghiasi keangkuhannya



25 januari '11

और अधिक पढ़ें...

balada hati

balada hati yang remuk,

bongkahan es gemeratak runtuh pecah

senja menggila pada selaput katup langit

mendung membeku pada saksi

hujan membisu

nyawa menguap pada kaki malam yang kan menapak

mungkin kan mengembun

atau malah lenyap

hanya ada sisa

seberkas cahaya dari kemaren pagi dan siang

menjelma bahagia maya



16;32

240111

और अधिक पढ़ें...

Kupanggil Dirimu Dalam Do'a Suciku

kupanggil diri-Mu dalam do'a suciku, memberi kabar pertautan hati.

Sebab disetiap sudut pikirku hanya ada -Arti hadir-Mu


tanya hilang dari seluruh kemampuan - Agung-Mu

meraba bayang semuku


tiada tersisa lagi suara yang terucap, tiada pernah lagi hinggap

segelintir hidup dibulir bulirku, suara manja memanggil jiwaku

-mendekap-Mu dalam canda dan cumbu


dari desah yang mengucur, darah berlari lahirkan kesadaran

tuk jujur padaku, bukan pada siapa atau untuk apa.

hanya untuk diriku dalam jiwaku - apa adanya


kucoba....

kubuka hati tuk menerima pilihan

tak pernah ada bidadari selain diri-Mu

menutup rapat harap qolbu dari selain-Mu

kubunuh cintaku untuk selain-Mu


aku tak bisa relakan hatiku terisi

oleh selain diri_Mu



vanera el_Arj

16-11-08

04;41

और अधिक पढ़ें...

Rabu, 19 Januari 2011

E-L-N-A-P-U-R-N-A-M-A-S-A-R-I

Electron- elektron jiwa terdiam hingga kembali menjadi eter saat kutatap wajahmu.

Lentera yang menerangi malam dan kegamanganpun menjadi tiada arti lagi saat cahayamu sungguh terimpi.

Nadir-nadir napas tersentak, berenti, menggumpal dibenak dada, menghimpitku pada kontemplasi keanggunan, saat kuakrabi jiwamu.

Amplitude geletar hati meninggi mencapai kulminasi saat segalanya tentangmu mulai ku kenali.

Putaran –putaran waktu terus mengiringi langkah mendamba perjumpaan abadi tanpa ilusi.

Untaian puisi terindah tak lagi mampu hiasi ruang perasaanku saat penyatuan jiwa terpisah raga terlalu terdamba.

Resonansi desah tercipta menjadi melodi terirama sejuk pagi saat bibir ini terpagut tasbih ketersilapan atas apapun darimu.

Nada angan memukau menjadi permata, saat hati tersentuh senyuman damaimu.

Aksara-aksarapun tersepuh menjadi emas, setiap kata yang terlahir dari nadir napasmu.

Materi-materi nyawa lebur dalam satu ensiklopedi sejarah pencarian suci.

Api-api angkara padam, saat aku terbakar sejukmu yang tak berambigu.

Selaksa kisah terbalut persaksian atas seluruh keAgungan.

Altar- altar pemujaan terbangun sacral disetiap kota batin, saat jiwa tlah rampung merajut situs yang tercecer dalam lumuran nanah.

Ritme tentang kesedihan tak lagi didengar , amsal angin yang bertiup pelan…. Dalam ilusi akal manusia.

Irama merdu, dendang keindahan syahdu dan senyuman dari alam syurga-lah yang kini terlekat sebagai babtisan kata suci diseluruh sendi denada hati- Setelah mampu kugapai, merengkuh utuh- Kesucian Cinta Abadi.

24-09-08

और अधिक पढ़ें...

Sepotong Prosa Bisu


Temanku adalah teman dalam kesendirian

Bukan tarian-tarian ramai jenaka

Yang membuat aku tertawa terbahak

Temanku adalah teman dalam kebisuan

Bukanlah nyanyian- nyanyian merdu

Yang membuat syahdu denada qolbu

Temanku adalah teman dalam diam

Bukanlah cerita- cerita

Bukanlah kisah

Bukan pula saling mendengar deru angin

Antara satu dengan yang lain tentang luka

Suka dan bukanlah saling menyampaikan kata

Temanku adalah kau

Temanku adalah Aku

Temanku adalah Dia

Temanku adalah Mereka

Temanku adalah Siapa

Temanku adalah Kita

Temanku adalah kalian

Juga kami dan apapun

Tetapi dalam kesendirian mengulum kata

Sepotong prosa bisu

Namun kesendirian kita adalah makna

Dalam duka

Dalam cita

Dalam cinta

Mengalir lembut seperti darah dalam arteri dan vena

Mengalir tenang bagai peluh musafir

Mengalir suci laksana gangga yang disucikan dewa

Temanku adalah teman

Temanku adalah dalam abadi

Kekal bersemayam di kedalaman hati


19:00

29-01-09

और अधिक पढ़ें...

Senin, 17 Januari 2011

7 Rangkai Nirvana Dari Satu Cahaya

Dikuil yang terbangun dari 25 cerita

Dengan menara setinggi 12 kisah

Waja-wajahku tak lagi serupa diriku

Kian hari, kian meninggi, kian jauh tangga kumeniti…

Kian tak kukenali diriku dengan seribu topeng teka-teki.

Dikuil suci 25 cerita kucoba rangkai syurga

Karena purnama telah tersenyum dengan sinar peraknya

Dimenara agung setinggi 12 kisah mencoba hunjamkan hakikat-hakikat, Karena hati terekat lingkaran sutra erat

Sejenak berenti memandangi bintang diatas ilalang jiwa

Aku mampu memuliakan Kuil suci dan Menara 12 kisah-ku

Dengan 7 rangkai nirvana dari satu cahaya

Aku tersenyum rekah dengan rekah putih mutiara

Namun….

16 cerita dari kuil suciku mengundang badai dua airmata

Kuil dan menaraku runtuh oleh 16 asa dari dua dilemma

Kini aku tergugu terpaku, menganga tak percaya

Sebab aku hanya mampu berjalan pandangi

Berjalan diantara reruntuhan Kuil 25 cerita

Menara 12 kisah

31 Oktober ‘08, 23;41

और अधिक पढ़ें...