Ibu…..
Saat kuncup mekar segar dalam embun
Engkau telah lebih pagi memberiku kesejukan seribu embun
Kau belai rambutku dengan usapan syurga-
Tak mampu terberi kecuali engkau dan DIA-untukku
Dalam dekapmu sang jibril mendekap hangat
Dengan sayap putih-lembut-
Perak sutra-melelapkan aku
Dari tangis bengis gigil duniaku
Ibu….
Kini engkau tak menemaniku.aku sendiri!
Sepi, sunyi menatap mimpi-kabur-dari kemanusiaanku
Do’a-Mu Ibu
Meneteskan peluh di mataku
Do’a-Mu Ibu, Menggilkan jiwaku
Mengamatirkan hatiku
Ibu….
Meski tak kusebut nama-Mu dalam dzikirku-nama-Mu.
Lidah tergelincir menanggil murkamu
Do’aku memanggil hadirmu
Disetiap jengkal langkahku
Do’aku berharap dari do’a-Mu
Tentang diriku dari rela-Mu
Ibu…..
Engkau hujan deras dalam gurun kehidupan
Permata perasaan segala hiasan
Madu segala muara qolbu
Muntahku-keluhku-bahagiaku-
Tercurah selalu pada-Mu
Rindu-cinta-duka-tawa-luka-canda-senyum-
Selalu hanya engkau yang mengerti
Do’aku memujamu terpahat ta’dhim
Terukir mulia salam
Memeluk-Mu
Dalam ke-Agungan-NYa
Do’aku Ibuku
Disanalah Mihrob dan Mirbat-Mu
“singgasa tak terlukiskan
Tahta emas,
Mahkota ratu,
Perjumpaan puja,
Cahaya sempurna berbalur plasma,
Puncak nirvana”
Engkau Ibu…..
Mihrob-Mu hanya pada-NYA
16-11-08
05;00
Tidak ada komentar:
Posting Komentar