Sebuah ironi kehidupan
Nyata!
Diantara canda tawa
Masihlah tercipta keterasingan jiwa
Mereka terdasar dari kilauan cemerlang
Menjadi hilang
Terus lenyap menghilang
15-10-08
The essence of life was empty, as the science of wind
aku adalah apa, bukan aku adalah siapa, aku dalam diri bingkai 3 jiwa, aku adalah aku, menyandang baluran puja dari cela aku adalah aku, yang jujur, yang terkabut luka, aku adalah aku, yang tertulis, dari suratan cinta, terpelanting nista, lalu aku tanya apa??? bukan tanya siapa, bukan pula mengapa aku bertanya, seperti adanya aku tak pernah tahu, apa aku adalah apa, maka kepala berada di telapak kaki, menyangga raga... aku adalah apa???
Sebuah ironi kehidupan
Nyata!
Diantara canda tawa
Masihlah tercipta keterasingan jiwa
Mereka terdasar dari kilauan cemerlang
Menjadi hilang
Terus lenyap menghilang
15-10-08
Harus kulihat kembali!
Seberkas cahaya
Pernah terpahat didinding jalanan
Ketika aku tlah berlalu melaju
Dari jejakku kini
Disana terlihat api menyala benderang dalam cahaya
Disana terlihat pula aku yang terdiam dalam damai-Nya
Kini menangis
Karena sosok diriku begitu suci disana
Ditemani dayang dan peri
Hanya menatap dengan ratap
Kemudian pergi
Bersama dengung kalbu meragu
12-06-08
Adakah cinta yang terharap
Datang memeluk ?
Menggengam seluruh napas ?
Menghujani kemarau dengan rintik-Nya
Dengan deras hujan
Agar mampu bersimpuh mendekap
Cantik-MU
dalam permusafiran ini
Mencari hakikat
Diri
Cinta
Dan ENGKAU
Penggenggam kehidupan
2007
Menempuh waktu
Pecahkan hangat
Hanya mendalami kesendirian
Merindukan belaian
Agar terdiam dalam lelap nyenyak
Rasakan sejuk sendiri
Tanpa usikan pemuja
Begitu mengagumi
Hanya bergumul pada takjub-Nya
Teramat mendamba Cinta-Nya
2007
: Dia yang memenuhi hari-hariku dengan harapan n mimpi
seperti biasa, pukul 15;00 WIB aku masih menekuni layar komputer dihadapanku, sambil sekali-kali aku menguap. mungkin mata ini masih tertuju pada layar 21 inci, namun hatiku mungkin tak pernah disana. hatiku sedang mengembara, jauh..... jauh sekali.....
sesekali ku buka FB.... aku cari koment2 yang masuk, lalu koment lagi, juga iseng update status. kadang aku hanya liat liat aja, tak jarang pula aku nulis di sebuah catatan, seperti sore ini. tapi yang wajib aku buka setelah akunku terbuka adalah akunmu,,,, aku mencari kabar terbarumu..... "huh beginikah orang dimabuk cinta ???" gumam dalam hatiku.
aku menuliskan suasana hatiku yang entah, terlalu entah untuk ku mengerti, sebab hanya untuk menuliskannyapun aku kesulitan. seakan aku memasuki dunia intuisi, namun aku dalam keadaan buta. aku mencoba menerka kemana arah segala(qolbu) yang terasa entah ini kan menepi, aku masih tak mengerti juga mengapa qolbuku memburu seluruh intuisiku, bahkan ketika hati ini mengatakan adanya cinta, aku hampir selalu meragukannya. aku tak tahu seperti apakah cinta ?
tapi sepanjang yang aku rasa dalam pikiran n hatiku namanya teramat menggema, dan aku selalu mendambakan waktu ketika ku katakan padanya bahwa
"aku mencintaimu"
juga saat dia mengatakan kepadaku
"aku mencintaimu juga"
aku ga bisa bayangkan warna hatiku jika semua itu terjadi. hanya gemetar dalam sebuah ketakpercayaan mungkin,atau bahkan dalam kekalapan yang gila, atau bisa juga aku hanya terdiam menunduk tanpa sebuah exspresi kebahagiaan sebab terlalu dungunya diriku.
aku masih melafalkan namanya. terus dan terus kusebut dalam hatiku, hingga terlalu banyak orang mengatakan aku gila n tolol. namun benakku berkata, biarlah mereka menganggapku tolol n gila, sebab mereka tak merasakan penderitaan yang nikmat ini.
hatiku beranasir kepada senja, munajat pada malam, agar Dia kan segera menghampiri sekian mimpiku. memelukku damai dengan senyum terindahnya yang suci, juga kecupan n usapan manisnya mengusap keningku. aku melayang ke langit angan......
mungkin aku hanya mampu bermimpi.... dalam sebuah harapan semoga Dia lekas bangunkan aku dari mimpi2ku.
ya aku hanya mampu bermimpi
kalibeber, 16 januari 2011
Dalam kehendak suci-Mu
Kubersimpuh atas langit dan bumi
Semesta alam
Merendra tangis
Melebamkan mata
Ketakutan ini, seakan meloloskan belulang
Lumpuhkan tuk berdiri bangkit
Cinta !
Setiap yang Kau semaikan
Mengandungi rindu
Kalap bisu
Tepekur ingatanku pada senyum halus
Diujung malam-Mu
Hanya rindu berbalut kalut takut
Bunga kan layu
Sebelum waktu menentu
Aku memuji dalam setiap puja
Setiap altar jiwa rapuh
Termulia
Aku nyanyi dendangkan sunyi dihati malam
Meneguk gersang, Menelisik parau
Aku tatap belahan rupa
Kutitipkan pada hyang dzat-Mu
Bersimpuh!
Sebab ruh tlah menghambur kosong
Sebab piluku memburu
Segala buncah beku
Kutitip bungaku
Pada kesucian-Mu
Hingga rekah mekarnya
Hanya kan tercipta
Hanya dalam pelukan Cinta
Dan kerelaan-Mu
“Sebab Kerapuhanku”
07;41
12-01-‘11
angin ini seperti badai menamparku berulang
kala malam melukis sosok wajah dari gulungan kabut
ketika dinginnya meruntuhkan liar asa
ketika anyirnya membunuh nuansa aura
segalanya tertitah hampa
membaur biru cita didermaga sayu
sayup berkelebat asmamu menggaung dihatiku
segala pesonamu membeset kulit ariku
perih terendra dinadir jiwa
tangan kian meraih genggam cahaya
namun naluri menangis meluapkan tlaga
ada seonggok nafas yang tertahan
sebab miris bunga layu
sebelum tiba masanya ranum
segumpal nestapa memenuhi ruang nyawa
menelan kepahitan ludah sendiri
mencoba menyemai kata
sebab jauh dipalung hampa
memimpikan
mekarmu abadi dalam harum ranummu sejati
13 january 2011