Welcome to my Mind

aku adalah apa, bukan aku adalah siapa, aku dalam diri bingkai 3 jiwa, aku adalah aku, menyandang baluran puja dari cela aku adalah aku, yang jujur, yang terkabut luka, aku adalah aku, yang tertulis, dari suratan cinta, terpelanting nista, lalu aku tanya apa??? bukan tanya siapa, bukan pula mengapa aku bertanya, seperti adanya aku tak pernah tahu, apa aku adalah apa, maka kepala berada di telapak kaki, menyangga raga... aku adalah apa???

Selasa, 25 Mei 2010

"Semar dalam Sejarah"

Pengen tahu temen-temen tentang tokoh satu ini yang tak pernah luput dari karya manusia jawa?
inilah semar yang terus jadi kontroversi tentang tingkah polah dan sebagainya yang disandarkan kepadanya.
Dibawah ini saya pengen berbagi sedikit wacana kepada panjenengan sedoyo tentang beliau...........




Kyai Lurah Semar Badranaya adalah nama tokoh panakawan paling utama dalam pewayangan Jawa dan Sunda. Tokoh ini dikisahkan sebagai pengasuh sekaligus penasihat para kesatria dalam pementasan kisah-kisah Mahabharata dan Ramayana. Tentu saja nama Semar tidak ditemukan dalam naskah asli kedua wiracarita tersebut yang berbahasa Sansekerta, karena tokoh ini merupakan asli ciptaan pujangga Jawa.

Sejarah Semar

Menurut sejarawan Prof. Dr. Slamet Muljana, tokoh Semar pertama kali ditemukan dalam karya sastra zaman Kerajaan Majapahit berjudul Sudamala. Selain dalam bentuk kakawin, kisah Sudamala juga dipahat sebagai relief dalam Candi Sukuh yang berangka tahun 1439.

Semar dikisahkan sebagai abdi atau hamba tokoh utama cerita tersebut, yaitu Sahadewa dari keluarga Pandawa. Tentu saja peran Semar tidak hanya sebagai pengikut saja, melainkan juga sebagai pelontar humor untuk mencairkan suasana yang tegang.

Pada zaman berikutnya, ketika kerajaan-kerajaan Islam berkembang di Pulau Jawa, pewayangan pun dipergunakan sebagai salah satu media dakwah. Kisah-kisah yang dipentaskan masih seputar Mahabharata yang saat itu sudah melekat kuat dalam memori masyarakat Jawa. Salah satu ulama yang terkenal sebagai ahli budaya, misalnya Sunan Kalijaga. Dalam pementasan wayang, tokoh Semar masih tetap dipertahankan keberadaannya, bahkan peran aktifnya lebih banyak daripada dalam kisah Sudamala.

Dalam perkembangan selanjutnya, derajat Semar semakin meningkat lagi. Para pujangga Jawa dalam karya-karya sastra mereka mengisahkan Semar bukan sekadar rakyat jelata biasa, melaikan penjelmaan Batara Ismaya, kakak dari Batara Guru, raja para dewa.


Asal-Usul dan Kelahiran

Lukisan Semar gaya Surakarta.Terdapat beberapa versi tentang kelahiran atau asal-usul Semar. Namun semuanya menyebut tokoh ini sebagai penjelmaan dewa.

Dalam naskah Serat Kanda dikisahkan, penguasa kahyangan bernama Sanghyang Nurrasa memiliki dua orang putra bernama Sanghyang Tunggal dan Sanghyang Wenang. Karena Sanghyang Tunggal berwajah jelek, maka takhta kahyangan pun diwariskan kepada Sanghyang Wenang. Dari Sanghyang Wenang kemudian diwariskan kepada putranya yeng bernama Batara Guru. Sanghyang Tunggal kemudian menjadi pengasuh para kesatria keturunan Batara Guru, dengan nama Semar.

Bentuk Fisik Semar

Semar memiliki bentuk fisik yang sangat unik, seolah-olah ia merupakan simbol penggambaran jagad raya. Tubuhnya yang bulat merupakan simbol dari bumi, tempat tinggal umat manusia dan makhluk lainnya.

Semar selalu tersenyum, tapi bermata sembab. Penggambaran ini sebagai simbol suka dan duka. Wajahnya tua tapi potongan rambutnya bergaya kuncung seperti anak kecil, sebagai simbol tua dan muda. Ia berkelamin laki-laki, tapi memiliki payudara seperti perempuan, sebagai simbol pria dan wanita. Ia penjelmaan dewa tetapi hidup sebagai rakyat jelata, sebagai simbol atasan dan bawahan.


Keistimewaan Semar

Semar merupakan tokoh pewayangan ciptaan pujangga lokal. Meskipun statusnya hanya sebagai abdi, namun keluhurannya sejajar dengan Prabu Kresna dalam kisah Mahabharata. Jika dalam perang Baratayuda menurut versi aslinya, penasihat pihak Pandawa hanya Kresna seorang, maka dalam pewayangan, jumlahnya ditambah menjadi dua, dan yang satunya adalah Semar.

Semar dalam karya sastra hanya ditampilkan sebagai pengasuh keturunan Resi Manumanasa, terutama para Pandawa yang merupakan tokoh utama kisah Mahabharata. Namun dalam pementasan wayang yang bertemakan Ramayana, para dalang juga biasa menampilkan Semar sebagai pengasuh keluarga Sri Rama ataupun Sugriwa. Seolah-olah Semar selalu muncul dalam setiap pementasan wayang, tidak peduli apapun judul yang sedang dikisahkan.

Dalam pewayangan, Semar bertindak sebagai pengasuh golongan kesatria, sedangkan Togog sebagai pengasuh kaum raksasa. Dapat dipastikan anak asuh Semar selalu dapat mengalahkan anak asuh Togog. Hal ini sesungguhnya merupakan simbol belaka. Semar merupakan gambaran perpaduan rakyat kecil sekaligus dewa kahyangan. Jadi, apabila para pemerintah - yang disimbolkan sebagai kaum kesatria asuhan Semar - mendengarkan suara rakyat kecil yang bagaikan suara Tuhan, maka negara yang dipimpinnya pasti menjadi nagara yang unggul dan sentosa.

muga aja manfaat n bisa menambah kecintaan kita terhadap hasil karya bangsa sendiri.
tersenyumlah bangsaku, gembiralah budayaaaaaaaaaaaaku
और अधिक पढ़ें...

Senin, 24 Mei 2010

"Cinta Sejati"


saya kira menjadi dambaan setiap manusia. namun tahukah sebenarnya kita apa cinta sejati itu.......?
dibawah ini saya mencoba menulis dan menukil dari para penyair masa lampau tentang pandangan mereka mengenai cinta sejati..............
"Cinta suci itu milik orang yang masih mempunyai harapan walaupun mereka telah dikecewakan.
Milik mereka yang masih percaya, walaupun mereka telah dikhianati.
Milik mereka yang masih mencintai, walaupun mereka telah disakiti.
Dan milik mereka yang mempunyai keberanian dan keyakinan bahwa cinta bukan untuk sementara tetapi untuk selamanya."

-...............-
“Cinta adalah kecondongan jiwa yang sangat kuat kepada satu bentuk yang sesuai dengan tabiatnya, maka jika pemikiran jiwa itu kuat mengarah ke sana, ia akan membayangkan bagaimana cara memperolehnya dan ia akan selalu mengharapkannya. Oleh karena terlalu memikirkan itu pula, biasanya penyakir baru akan selalu muncul bagi orang yang sedang jatuh cinta”
-Imam Ibnu Jauzi-
Aku membawa segunung cinta untukmu
Sedang aku sesungguhnya tidak mampu membawa jubah dan aku begitu lemah
Cinta bukanlah bagian dari kebaikan dan tenggang rasa
Akan tetapi cinta adalah sesuatu yang karenanya jiwa terbebani dengan beban yang berat -Seorang Penyair-
“Tak ada di muka bumi yang lebih menderita dari pemabuk cinta.
Manakala hasratnya telah tercapai, hanya pahit yang dirasakan.
Kaulihat hari-harinya adalah tangis dan air mata.
Khawatir akan perpisahan dan larut dalam cinta.
Kala jauh menangis karena dilanda kerinduan.
Saat dekat pun menangis karena takut perpisahan.
Matanya selalu penuh air mata kala bersamaan dan mengalir deras saat dipisahkan.”

- sebuah syair di Shaidul Khatir, Aljauzy-
Suatu malam kutanya cinta:“Katakan, siapa sesungguhnya dirimu?”
Katanya: “Aku ini kehidupan abadi, aku memperbanyak kehidupan indah itu.”
Kataku: Duhai yang di luar tempat, di manakah rumahmu?”
Katanya: “Aku ini bersama api hati dan du luar mata yang besar. Aku ini tukang cat, karena akulah setiap pipi berubah jadi warna kuning.

Akulah utusan yang ringan kaki, sedangkan pecinta adalah kuda kudusku.
Akulah merah padamnya bunga tulip, Akulah manisnya meratap, penyibak segala yang tertabiri…”
Lewat cintalah semua yang tembaga akan jadi emas.
Lewat cintalah semua yang endapan akan jadi anggur murni.
Lewat cintalah semua kesedihan akan jadi obat.
Lewat cintalah si mati akan jadi hidup.
Lewat cintalah raja akan jadi budak.

-Syair Rumi-
“ Mutiara Cinta Sejati”
semoga bisa menambah pemahaman kita dalam memaknai cinta,menambah semangat kita tentang perasaan jatuh cinta.
namun kita tidak terjerumus dalam jurang kemurkaan...."??????????"
namun selalu dalam kesucian cinta yang agung
amiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiin
और अधिक पढ़ें...

Jumat, 21 Mei 2010

"_Abu Nawas_"



Nama aslinya ialah Abu Ali al-Hasan ibnu Hani al-Hakami. Ia lahir di Ahwaz, Persia (Iran sekarang) pada 136 H (738 M). Ayahnya, Marwan bin Muhammad, anggota legiun militer khalifah terakhir Bani Umayyah di Damaskus, Harun al-Rasyid. Sementara ibunya bernama Jalban, wanita Persia yang bekerja sebagai pencuci kain wol. Sejak kecil ia sudah yatim. Sang ibu kemudian membawanya ke Bashrah, Irak. Di kota inilah ia belajar berbagai ilmu pengetahuan.

beliau adalah seorang sufi yang mashur dengan puisi pertaubatannya,dan inilah puisi yang ia lantunkan dalam rangka merayau sang kholik sekaligus sang khubb
Ilahi lastu lil firdausi ahla, wala aqwa ‘ala naril jahimi
Fahabli taubatan wagfir dzunubi, fainnaka ghafirudz dzanbil ‘adzimi…
Ya Allah…tidak layak aku masuk ke surgamu
Tetapi, hamba tiada kuat menerima siksa neraka-Mu
Maka, kami mohon taubat dan ampun atas dosaku
Sesungguhnya, Engkau Maha Pengampun atas dosa-dosa…
Dzunubi mitslu a’dadir rimali, fahabli taubatan ya dzal jalali
Wa ‘umri naqishu fu kulli yaumi, wa dzanbi zaidun kaifa htimali
Dosa-dosaku seperti butiran pasir di pantai
Maka anugerahilah hamba taubat, wahai yang Memiliki Keagungan
Dan umur hamba berkurang setiap hari
Sementara, dosa-dosa hamba selalu bertambah, apalah dayaku….
Ilahi ‘abdukal ‘ashi ataka, muqirran bi dzunibi wa qad di’aka
Fain taghfir fa anta lidzaka ahlun, wain tadrud faman narju siwaka
Ya…Allah hamba-Mu penuh maksiat, yang datang kepada-Mu bersimpuh memohon ampunan
Jika Engkau ampuni, memang Engkau adalah Pemilik Ampunan
Tetapi jika Engkau tolak, maka kepada siapa lagi aku berharap?
—Abu Nuwas—

Penggalan puisi di atas merupakan puisi monumental karya Abu Nuwas yang sering dilantunkan oleh segenap umat Islam di segala penjuru. Baik itu menjelang shalat Maghrib ataupun menjelang shalat Subuh. Puisi pertaubatan Abu Nuwas ini dikenang sepanjang masa. Tetapi, hampir semua orang terutama di Indonesia terlanjur mengenal Abu Nuwas sebagai sosok pelawak. Mungkin hal ini akibat adanya pengaruh buku Hikayat Abu Nawas saduran Nur Sultan Iskandar, terbitan Balai Pustaka, yang menjadi bacaan wajib murid-murid sekolahan sejak tahun 1930 sampai 1950-an. Namun, dalam sekelumit tulisan ini yang ingin diungkap adalah kisah sejati seorang Abu Nuwas bukan sebagai seorang pelawak, tetapi Abu Nuwas sebagai seorang penyair kenamaan pada masanya.

sajaknya begitu menyentuh,hingga kita teralir ke alam renung kita dengan sendirinya.....
met nostalgia yaaaach.....................
और अधिक पढ़ें...

Kamis, 20 Mei 2010

"_Maulana Rumi_ Dalam Puisi"

hai guys????????????
tahu gimana gaya pengungkapan cinta ala maulana Rumi?
kita renungin yuk sajak-sajak beliau!
yaa itung - itung kita belajar berimajinasi dan memasuki dunia Rumi walau hanya sekilas.........


-episode cinta-
Cinta yang dibangkitkan
oleh khayalan yang salah
dan tidak pada tempatnya
bisa saja menghantarkannya
pada keadaan ekstasi.

Namun kenikmatan itu,
jelas tidak seperti bercinta dengan kekasih sebenarnya
kekasih yang sedar akan hadirnya seseorang yang
mencintainya ini
sebagaimana kenikmatan lelaki
yang memeluk tugu batu
di dalam kegelapan sambil menangis dan meratap.

Meskipun dia merasa nikmat
kerana berfikir bahawa yang dipeluk adalah kekasihnya, tapi
jelas tidak senikmat
orang yang memeluk kekasih sebenarnya
kekasih yang hidup dan sedar.

~ Jalaluddin Rumi
.........................................
Jika kau bukan seorang pecinta, jangan
pandang hidupmu adalah hidup.
Sebab, tanpa cinta segala perbuatan tidak
akan dihitung pada hari perhitungan
nanti.
Setiap waktu yang berlalu tanpa cinta, akan
menjelma menjadi wajah memalukan di
hadapan Tuhan.




_______________
Para Pecinta


Kepala-Mu pening karena aku.
Pukullah aku kalau begitu
Kau tahu aku tak ingin hidup tanpa diri-Mu
Bagiku lebih baik mati daripada pengusiran
ini
Demi Allah
yang membangkitkan kembali orang-orang
mati.
Sama sekali tak mungkin percaya aku
Bahwa Kau berpaling dari hamba-Mu
Selalu kukatakan ucapan yang dilontarkan
musuh-musuhku
Hanya rekaan dusta semata.
Kau jiwaku dan tanpa jiwaku
Bagaimana mesti hidup aku
Kau mataku tanpa Kau
Aku tak punya mata untuk melihat sesuatu.




________
Pernyataan Cinta


Bila tak kunyatakan keindahan-Mu dalam
kata
Kusimpan kasih-Mu dalam dada
Bila kucium harum mawar tanpa cinta-Mu
Segera saja bagai duri bakarlah aku.
Meskipun aku tenang, diam bagai ikan
Tapi aku gelisah pula bagai ombak dalam
lautan
Kau yang telah menutup rapat dalam bibirku
Tariklah misaiku dalam dekat-Mu.
Apakah maksud-Mu?
Mana aku tahu?
Aku hanya tahu bahwa aku siap dalam
iringan ini selalu.
Kukunyah lagi menahan kepedihan
Mengenangmu bagai unta memamah biak
makanan
Dan bagai unta yang geram mulutku
berbusa.
Meskipun aku tinggal bersembunyi dan tidak
bicara
Di hadirat kasih aku jelas dan nyata.
Aku bagai benih di bawah tanah
Aku menanti tiada musim semi.
Hingga tanpa napasku sendiri
Aku dapat bernapas wangi
Dan tanpa kepalaku sendiri
Aku dapat membelai kepala lagi.
[membujuk yang tercinta)




________
Rahasia kegilaan adalah sumber akal.
Seorang dewasa gila karena cinta.
Ia yang bersama Hatinya seribu kali lebih
kuat dari dirinya sendiri




_______
Mati tanpa cinta adalah kematian yang
terburuk dari segala kematian.
Tahukah mengapa tiram bergetar?
Tentu karena mutiara




_________
Cinta Tuhan terangi hati dan jadikan para
pecinta terjaga sepanjang malam.
Wahai kawan, jika kau seorang pecinta
jadilah seperti lilin.
Larut di sepanjang malam, membara hingga
pagi datang!
Dia bagai cuaca beku di musim panas,
bukanlah seorang pecinta. Di tengah
musim panas, hati seorang pecinta
membakar musim gugur.
Wahai kawan, jika kau pendam cinta yang
ingin kau nyatakan teriaklah seperti
seorang pecinta! Tapi jika kau
terbelenggu nafsu, jangan nyatakan
sesuatu pada cinta.




_________
Pilihlah cinta.
Ya cinta!
Tanpa manisnya cinta, hidup ini adalah
beban.
Tentu engkau telah merasakannya.
और अधिक पढ़ें...

Selasa, 20 April 2010

"Sejarah Wonoyoso"

wonoyoso , dusun yang berada di desa mojosari kec.mojotengah kabupaten wonosobo jawa tengah merupakan dusun yang masih masuk dalam deretan dusun berkembang.
hal itu dibuktikan dengan sarpras yang menjadi akses masuk desa masih dikategorikan kurang layak.
jalan yang seperti sungai kekeringan, kurang adanya angkutan resmi, mengakibatkan informasi yang masuk lamban.
lebih dari itu berdampak pada SDM masyarakat yang kurang, namun demikian wonoyoso merupakan tanah yang memiliki sejarang panjang bagaimana wonoyoso mampu sampai pada eksistensinya sekarang.
perkembangan itu tidak menafikan dari kiprah seorang waliAllah yang sering di sebut mbah Agung wono,yang nama aslinya adalah sugeng dalem agung wono.
yakni seorang yang berani membuka hutan(babad tanah) yang akhirnya di beri nama Wonoyoso, yang konon"lidah jawa" wonoyoso adalah waniyasa berarti wani rekoso atau "berusaha keras mengupayakan hutan dijadikan hutan".
और अधिक पढ़ें...

“Guruku”

“TUK ABAH FAQIH”
Bagi kami engkau adalah;
ketika mega diufuk pagi mengisyaratkan bakal ada mentari hari
-sebuah seka sayang dengan kesejukan kelembutan membawa kami terjaga hati dalam kasih.
Engkau;
Saat mendung menabur bengis hingga gigil hujan sadis-adalah api2 kearifan yang membelai hangat asmara sang pecinta.
Engkau adalah;
bagai pejalan gurun dihati yang tandus,dalam diri yang gerah risau-oase;
tempat mereguk penawar dahaga jiwa.
Engkau;
tempat berlabuh bagi jiwa kami yang lepuh.
Meski kami tak selalu atau bahkan tak mampu membuat hatimu berkenan dari diri kami,tingkah kami,busana kami,perilaku kami
Dan gaya hidup kami tetapi engkau telah menjadi tempat bagi Sami mengenal diri kami dengan segala bentuk duroh khikmahmu menerima diri kami apa adanya.
Engkau-ajarkan lapangnya dada,ada perbedaan.
Seperti sajadah tentramnya ciuman,engkau dihati kami,
saat tangan2 kami mengoyak dada sendiri.
Di bulir2 kelakar lampaui batas nurani,
Dalam fatamorgan senyum,
Diserat2 duniawi,engkau adalam symfoni batu ruby yang terhunjam diurat nadi,dibibir ini.
Engkau;
tempat dimana peluh luruh dalam buntu ataupun sendu dan haru.
Tempat diman arti kan tertemui.
Engkau;
satu dari ayat2 agung-Nya,barakallahu laka warahmatan rabbal’alamin.
Kuwiridkan nama muliamu dalam setiap doaku.


vanera el_arj
221208 0400
और अधिक पढ़ें...

“Sebab”

Sebab cinta mengusik taqwa dihatiku,juga keimananku.
Aku lihat mereka di padang jiwa,berkecamuk,
Sesak dadaku menahan perih.
Memang kuingin ada hati yang terbuka
menempatkan bidadari selain dirimu,
tapi aku tak bisa!
kaulah yang bisa menghiasi ruang hampa dihatiku.
kaulah yang membawaku pada jalan petunjuk.
Dalam setiap serat2 lusuh do’aku dalam kesucian-Nya
“Engkau dinda yang ku puja
teruslah berharap,bahwa engkau bintang hati yang terindah.
Engkau dinda yang kusayang
teruslah bermimpi indah hingga haripun menjemput impian.
Engkau dinda yang kudamba
Teruslah berbahagia hingga nanti senja bertabur cahaya
Engkau dinda yang kucinta
Teruslah tersenyum rekah membuai diri dalam syurga cinta-Nya.


vanera el_arj
161108 0441
और अधिक पढ़ें...