Welcome to my Mind

aku adalah apa, bukan aku adalah siapa, aku dalam diri bingkai 3 jiwa, aku adalah aku, menyandang baluran puja dari cela aku adalah aku, yang jujur, yang terkabut luka, aku adalah aku, yang tertulis, dari suratan cinta, terpelanting nista, lalu aku tanya apa??? bukan tanya siapa, bukan pula mengapa aku bertanya, seperti adanya aku tak pernah tahu, apa aku adalah apa, maka kepala berada di telapak kaki, menyangga raga... aku adalah apa???

Jumat, 11 Februari 2011

Seorang Bocah Diemperan Rumah

Seperti dingin membalutkan uap malam

Melingkarkan selimut ke hangat,

Sinar fajar dibiarkan tercecer berserak

Sebuah nama dimasa depan terlupa

;diberi sesaji

Hanya sedikit diperciki sisa angin mengembun

;asam

Yang enggan pergi dari peraduannya

Jadi terbungkus,

Jadi mendengus,

Sedang bara anggun tadi malam tlah hangus

Seakan semua ciut terenggut maut

Celoteh para resi hanya sebatas ilusi

Rutinitas tak berbekas

Sesekali seorang anak kecil

men-depis

Jadi mengempis,

Jadi menangis,

Diemperan rumah-rumah pengetahuan

Mengais harap

Memandang atas, meratap

Menceracau kata tak bersuara

Tak dipeduli;

Tak dimengerti;

Tak dipahami;

Namun angin masih mengert i

“Nama masa depan…”

18-06-2010

और अधिक पढ़ें...

****{ _DIA_ }****

bibir-NYA sempat singgah di dahiku tadi malam

sinar matanya trus menelusup lewati bulu mata

tandus, lalu merasuk ke pembuluh syaraf

memukul gendang otak yang tak lagi normal

berfungsi


madu bibir-NYA ter-alir ke mulutku

setelah membasahi bibirku

yang biru sebab lumatan-NYA tak ter-jedakan

membuat aku berceracau tak karuan


jemari dari telapak tangan-NYA yang lembut

menyusuri petakan wajah, meraba apapun

dariku lalu turun ke dada

dan kemanapun dengan liar dan nakal-NYA


DIA tiupkan nafas kasturi-NYA

merobek kulit dadaku, membeset daging

mematah-matahkan rusuk

menyusupkan angin-NYA pelan

meng-anasirkan ke dalam jantung

masih dalam segarnya malam


DIA telanjangi aku

mencumbuku

aku rasakan belain-NYA

aku mati rasa dalam gelinjang syahwatku


DIA teramat sempurna memberi cumbuan

di tiap malam-malam sunyiku

hingga DIA kan terlelap ketika pagi

DIA terlelap dalam damai hatiku



10-11 februari 2011

और अधिक पढ़ें...

Al-Asy'Ariyyah Feat Buggy 2

और अधिक पढ़ें...

Al-Asy'Ariyyah Feat Buggy 1

और अधिक पढ़ें...

Kamis, 03 Februari 2011

Dendang Tangisan Subhuh

Jiwa-jiwaku kian tak kumengerti

Terambang diantara desingan-desingan fajar

Sebab kutemukan dalam sujud penghambaan;

Teka-teki keputusan

Menghening hati, mereguk sejuk

Mem-benak rindu terlepas bebas

Masih juga tak dimengerti, tak terpahami

Setapak jalan dari sebentuk impian

Mendalami kejujuran

Akalku renuk

Jiwaku kian melelang

Kukisarkan seluruh diri, Pada pusara kosong dini

Memenuhi serah nyawa pada segala panggilan

Ada sebentuk emas disana

Hingga sampai dilepasnya ciuman subhuh

Aku kembali pada angan terambang, Gersang!

Jujurku, hati…..?

Kesucian itu masih terlampau berat kutinggalkan

Hatiku masih bertanya …..

27-11-08,subhuh

और अधिक पढ़ें...

Jatuhnya Cahaya Kedua

….. ada makna dibalik semua pertanda…!

Ada riuh dilorong bercecabang

Risau, galau, dan gundah menyeringai….Sadis!

Dikelopak hidup yang me-layu-kan nadi

Takut terukir di hati hanya untuk mengenalmu

Bimbang membuka bab jiwa

Sejak kutemukan dirongga jingga

Amatir kuungkap bila kukhiananti kesucian-itu

Dikamar lub-ku

Rindu tumbuh menjalar

Menggetar isythar nyawa liar

Semoga pada waktu…… Aku!

Kebekuan-didada-runcing

Kan terleleh disudut mata dalam bening

:kata “mimpi”

Tertulis disajadah usang pemahaman

Damba mendamba terdamba perjumpaan puja

Mengerti lebih dari sekedar senyuman

disamudra jiwa

Menjadi wujud terciptanya penafsiran

setetes keajaiban jingga

26-11-08, 17;59

और अधिक पढ़ें...

Obituari Pagi

Mentari mengatup pada dekil angkuh

Selembar daun nangka, haru!

Seharu batu putih kusam di samping pertapanku, terdiam!

Memang tak berkata…..

Dibalik dada telah menjadi hamparan pesakitan

Setelah mata bermahkotakan bunga

Api rengsa bukan berkobar, tetapi bara luka memanas

Tak kunjung sirna.

Jika anggur direguk, mestikah kita mabuk ?

Sepilu diam batu putih kusam mendalami tenang dasar jiwa

Rasakan pagi berembun suci pada aura cahaya yang masih suri

Mendung menggantung,

Selaksa langit kan menangis

Hujani jiwa- jiwa risau

Tetapi ….

Semulia tiang penyangga dukha

Batu putih nan kusam menyabdakan makna

“ Inilah adanya!

Dalam sendiri!

Melarung diri di samudra hati

Hadapi gelombang ombak

Melawan karang

Inilah adanya!

Sendiri dalam kesendirian

Tanpa selapis kafan

Tanpa teduhan

Tanpa sauh

Tapi inilah adanya,,

HAMPA!

23-11-08


और अधिक पढ़ें...