Kamis, 03 Februari 2011

Obituari Pagi

Mentari mengatup pada dekil angkuh

Selembar daun nangka, haru!

Seharu batu putih kusam di samping pertapanku, terdiam!

Memang tak berkata…..

Dibalik dada telah menjadi hamparan pesakitan

Setelah mata bermahkotakan bunga

Api rengsa bukan berkobar, tetapi bara luka memanas

Tak kunjung sirna.

Jika anggur direguk, mestikah kita mabuk ?

Sepilu diam batu putih kusam mendalami tenang dasar jiwa

Rasakan pagi berembun suci pada aura cahaya yang masih suri

Mendung menggantung,

Selaksa langit kan menangis

Hujani jiwa- jiwa risau

Tetapi ….

Semulia tiang penyangga dukha

Batu putih nan kusam menyabdakan makna

“ Inilah adanya!

Dalam sendiri!

Melarung diri di samudra hati

Hadapi gelombang ombak

Melawan karang

Inilah adanya!

Sendiri dalam kesendirian

Tanpa selapis kafan

Tanpa teduhan

Tanpa sauh

Tapi inilah adanya,,

HAMPA!

23-11-08


Tidak ada komentar: