Mentari mengatup pada dekil angkuh
Selembar daun nangka, haru!
Seharu batu putih kusam di samping pertapanku, terdiam!
Memang tak berkata…..
Dibalik dada telah menjadi hamparan pesakitan
Setelah mata bermahkotakan bunga
Api rengsa bukan berkobar, tetapi bara luka memanas
Tak kunjung sirna.
Jika anggur direguk, mestikah kita mabuk ?
Sepilu diam batu putih kusam mendalami tenang dasar jiwa
Rasakan pagi berembun suci pada aura cahaya yang masih suri
Mendung menggantung,
Selaksa langit kan menangis
Hujani jiwa- jiwa risau
Tetapi ….
Semulia tiang penyangga dukha
Batu putih nan kusam menyabdakan makna
“ Inilah adanya!
Dalam sendiri!
Melarung diri di samudra hati
Hadapi gelombang ombak
Melawan karang
Inilah adanya!
Sendiri dalam kesendirian
Tanpa selapis kafan
Tanpa teduhan
Tanpa sauh
Tapi inilah adanya,,
HAMPA!
23-11-08
Tidak ada komentar:
Posting Komentar