Malamku, malam igau rindu Pada pojok-pojok pemean baju
Rasakan angin lirih, menampar !Adakah cerita tertinggal ?
Uap beku menetes dari parit-parit atap
Jatuh tepat sudut mata, Mengabarkan makna airmata
Bakal luruh dalam luh
Dikejauhan terlihat, mimpi-mimpi saling berpelukan
Memadu kasih , kecup cium-mengundang
Erangan gelinjang hasrat yang langsat telanjang dibawah isyarat.
Perangai-perangai gelap licik
Seakan berkarib menemani, menenggak arak dalam tidur keterjagaan.
Didepanku tiang-tiang kesunyian menangis
Meratapi diriku sempoyangan mabuk
Sebab secangkir kerinduan
Mengigaukan pertemuan tak bersekat tiada berlama
26-009-08 Jum’at
Tidak ada komentar:
Posting Komentar