Selepas senja yang tak lagi benderang
kutulis cerita
cahaya hanya kerlip lampu remang
gusar, berkeliaran aku dikepala linglung
coba mengeja;
alam disekelilingku
pantun jenaka, bait nasihat, nuansa suci;
gema lirih tadarus- menyentuh selapu nadir
seamsal angin menampar pipi, lembut
kepuasan terberi, aku terjerat khilaf
aku terdian buntu akal
sedetik berlalu, dari lembah menyisakan madu
diceruk batin,
impian menjelma malaikatbersayap putih
terbang dengan kepakan lembut
merangkai tangga cinta
dengan nafas syurga
ia bangun sunggasana indah
terindah di atas keindahan
harap kan mampu sebagai persembahan
menggapai altar keabadian cinta dan ketulusan
23-09-08
Tidak ada komentar:
Posting Komentar