Senin, 06 September 2010

"rumpun bambu"

dibawah rumpun bambu balakang rumah

aku terbisa berkelakar sendiri
sambil mereguk angin
juga asap-asap pagi
melahap lagu air sungai
merasakan tempa, bias hangat mentari
aku lebih suka disana dimana jiwaku mampu mengerti
walau sedikit uraian tentang capung
dan cacing ataupun seekor belalang
yang kehilangan satu kaki tumpuannya
mereka tak pernah mau makan padi atau singkok petani
mereka makan apa yang di berikan tuhan secara alami
aku muak kembali kedepan rumah
hanya bising,,,
sebab yang kusaksikan hanya manusia
sibuk merajut kata,,,
memoles rupa,,
memupuk sangka,,
aku ingin tertawa bila sesekali harus kedepan rumah
melihat tingkah beberapa kadal kecil yang berceramah
di depan para singa,,,
aku lebih suka berdiam
membiarkan lumpur sawah simbah
belepotan dikaki dan tubuhku
aku lebih gembira membiarkan matahari
menggosongkan wajahku
dan berkarib dengan kesunyian rumpun bambu
sungguh ketika aku pulang kembali ke rumah
aku hanya ingin membiarkan keletihan sepanjang hari
menemani .......
mencumbui...........
bermesraan di ranjang penuh gairah
sehingga aku tak perlu lagi sibuk
dengan urusan dapur
atau urusan kasur orang lain
karena aku tlah bersyahwat selalu dengan letihku,,,

vanera el_arj
xbeber, 07-09-10

Tidak ada komentar: