Welcome to my Mind

aku adalah apa, bukan aku adalah siapa, aku dalam diri bingkai 3 jiwa, aku adalah aku, menyandang baluran puja dari cela aku adalah aku, yang jujur, yang terkabut luka, aku adalah aku, yang tertulis, dari suratan cinta, terpelanting nista, lalu aku tanya apa??? bukan tanya siapa, bukan pula mengapa aku bertanya, seperti adanya aku tak pernah tahu, apa aku adalah apa, maka kepala berada di telapak kaki, menyangga raga... aku adalah apa???

Tampilkan postingan dengan label sajak tercecer. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label sajak tercecer. Tampilkan semua postingan

Jumat, 25 Februari 2011

Kaefal Khal Fi Qolbika

Salam manis dari bbir hari

mendesahkan nafas sapa tak berjumpa

menjabat hati

melingkarkan rendaan kangen pada pelupuk mata

salam hangat sang hari menyapamu tanpa jumpa

kaefal khal fi qolbika?

resahku mendesah ragu

namun raja'ku menanam sinar dari mata-MU

yang menghunjamku dalam

salam indah sang hari tanpa jumpa menyapamu

kaefal khal fi qolbika?

masih angin membawa kabar tentang do'a

tentang taman jiwa yang terpenuhi bunga-bunga nektar

bersama saga sang senja

salam damai sang hari menyapa tanpa jumpa

kaefal khal fi qolbika?

kalibeber, 13 februari 2011

13;36

और अधिक पढ़ें...

Jumat, 11 Februari 2011

Arti Yang Tak Dimengerti

Siapakah yang mengerti gundah

Bila tanpa lahirnya keluh kesah?

Siapakah yang tahu rindu

Bila tanpa ucap lagu bibir membiru?

Siapakah yang paham

Saat tetes hujan menyentuh tanah

Saat sinar menembus pagar

Atau saat suatu alam seakan gila

Kukira kau tahu

Ternyata kau tertawa bahagia

Dalam tak acuhmu

Saat gila jiwa sebab cintamu

14-11-10

और अधिक पढ़ें...

Seorang Bocah Diemperan Rumah

Seperti dingin membalutkan uap malam

Melingkarkan selimut ke hangat,

Sinar fajar dibiarkan tercecer berserak

Sebuah nama dimasa depan terlupa

;diberi sesaji

Hanya sedikit diperciki sisa angin mengembun

;asam

Yang enggan pergi dari peraduannya

Jadi terbungkus,

Jadi mendengus,

Sedang bara anggun tadi malam tlah hangus

Seakan semua ciut terenggut maut

Celoteh para resi hanya sebatas ilusi

Rutinitas tak berbekas

Sesekali seorang anak kecil

men-depis

Jadi mengempis,

Jadi menangis,

Diemperan rumah-rumah pengetahuan

Mengais harap

Memandang atas, meratap

Menceracau kata tak bersuara

Tak dipeduli;

Tak dimengerti;

Tak dipahami;

Namun angin masih mengert i

“Nama masa depan…”

18-06-2010

और अधिक पढ़ें...

****{ _DIA_ }****

bibir-NYA sempat singgah di dahiku tadi malam

sinar matanya trus menelusup lewati bulu mata

tandus, lalu merasuk ke pembuluh syaraf

memukul gendang otak yang tak lagi normal

berfungsi


madu bibir-NYA ter-alir ke mulutku

setelah membasahi bibirku

yang biru sebab lumatan-NYA tak ter-jedakan

membuat aku berceracau tak karuan


jemari dari telapak tangan-NYA yang lembut

menyusuri petakan wajah, meraba apapun

dariku lalu turun ke dada

dan kemanapun dengan liar dan nakal-NYA


DIA tiupkan nafas kasturi-NYA

merobek kulit dadaku, membeset daging

mematah-matahkan rusuk

menyusupkan angin-NYA pelan

meng-anasirkan ke dalam jantung

masih dalam segarnya malam


DIA telanjangi aku

mencumbuku

aku rasakan belain-NYA

aku mati rasa dalam gelinjang syahwatku


DIA teramat sempurna memberi cumbuan

di tiap malam-malam sunyiku

hingga DIA kan terlelap ketika pagi

DIA terlelap dalam damai hatiku



10-11 februari 2011

और अधिक पढ़ें...

Kamis, 03 Februari 2011

Dendang Tangisan Subhuh

Jiwa-jiwaku kian tak kumengerti

Terambang diantara desingan-desingan fajar

Sebab kutemukan dalam sujud penghambaan;

Teka-teki keputusan

Menghening hati, mereguk sejuk

Mem-benak rindu terlepas bebas

Masih juga tak dimengerti, tak terpahami

Setapak jalan dari sebentuk impian

Mendalami kejujuran

Akalku renuk

Jiwaku kian melelang

Kukisarkan seluruh diri, Pada pusara kosong dini

Memenuhi serah nyawa pada segala panggilan

Ada sebentuk emas disana

Hingga sampai dilepasnya ciuman subhuh

Aku kembali pada angan terambang, Gersang!

Jujurku, hati…..?

Kesucian itu masih terlampau berat kutinggalkan

Hatiku masih bertanya …..

27-11-08,subhuh

और अधिक पढ़ें...

Jatuhnya Cahaya Kedua

….. ada makna dibalik semua pertanda…!

Ada riuh dilorong bercecabang

Risau, galau, dan gundah menyeringai….Sadis!

Dikelopak hidup yang me-layu-kan nadi

Takut terukir di hati hanya untuk mengenalmu

Bimbang membuka bab jiwa

Sejak kutemukan dirongga jingga

Amatir kuungkap bila kukhiananti kesucian-itu

Dikamar lub-ku

Rindu tumbuh menjalar

Menggetar isythar nyawa liar

Semoga pada waktu…… Aku!

Kebekuan-didada-runcing

Kan terleleh disudut mata dalam bening

:kata “mimpi”

Tertulis disajadah usang pemahaman

Damba mendamba terdamba perjumpaan puja

Mengerti lebih dari sekedar senyuman

disamudra jiwa

Menjadi wujud terciptanya penafsiran

setetes keajaiban jingga

26-11-08, 17;59

और अधिक पढ़ें...

Obituari Pagi

Mentari mengatup pada dekil angkuh

Selembar daun nangka, haru!

Seharu batu putih kusam di samping pertapanku, terdiam!

Memang tak berkata…..

Dibalik dada telah menjadi hamparan pesakitan

Setelah mata bermahkotakan bunga

Api rengsa bukan berkobar, tetapi bara luka memanas

Tak kunjung sirna.

Jika anggur direguk, mestikah kita mabuk ?

Sepilu diam batu putih kusam mendalami tenang dasar jiwa

Rasakan pagi berembun suci pada aura cahaya yang masih suri

Mendung menggantung,

Selaksa langit kan menangis

Hujani jiwa- jiwa risau

Tetapi ….

Semulia tiang penyangga dukha

Batu putih nan kusam menyabdakan makna

“ Inilah adanya!

Dalam sendiri!

Melarung diri di samudra hati

Hadapi gelombang ombak

Melawan karang

Inilah adanya!

Sendiri dalam kesendirian

Tanpa selapis kafan

Tanpa teduhan

Tanpa sauh

Tapi inilah adanya,,

HAMPA!

23-11-08


और अधिक पढ़ें...

Prolog Cinta

Cinta mengusik taqwa dihatiku

Membredel benteng keimanan

Aku melihat mereka dipadang jiwa

Bergemuruh, berkecamuk dalam dada

Saling merenggut nyawa

Apa dunia kan mencela?

Apa firman Tuhan kan menghujat sunah-NYA mengalirkan

cinta?

Apa orang-orang suci kan membenci ?

Jika aku mencintai

Kuluapi dirimu dengan cinta

Aku tak berharap apa-apa

Aku tak mengerti

Apa kau menjerumuskan dan memalingkanku dari kebajikan?

Ataukah justru kaulah yang membawaku pada petunjuk ?

Demi Tuhan yang setiap jiwa tergenggam

dalam kasih-NYA

Aku masih mengingat dalam dzikir

Biarkan nyanyianku mengisi seluruh alam

Dan Tuhan mendekapkan pelukan

Mengecup meniupkan taqwa sebenar ke nyawa

Jika aku hilang dari kebajikan

Sungguhlah hukuman tlah telah tercipta

Jika kematian menjemput

Menyerahkan aku dan diriku pada ke-Maha-an

Dihati tiada kuharap

Kecuali bersamamu

Saat sang Rohman

Memberi pertemuan Agung

20-11-08

और अधिक पढ़ें...

Sajak Aku dan Jiwaku

Sisa hujan!....

Iramamu lagu baru bagiku,

bukan diri(Ku)

Kaupun melukaiku

Mengundang sejuta persepsi jiwa

Dimana Kau berada? Atau……?

Apa kau sedang menuntunku ?

MenemuiMu.

Kau telah lama hidup

bahkan sebelum aku mengucap namaMu

Tapi Kau tak mengerti mauku,

Kau gores permata hitamku

Kau melemparku ke dunia “Pengertian”!

Berulang kali kuartikan diriMU dalam diriku

Adalah kehidupan dari berbagai “Pengertian”

Katanya kau “Intisari”

bukan “Pengertian”

Kau tak dimengerti hanya dengan sejuta “Definisi”

Garis tangan nampak suci

Bagai kamil puncak maqom para kekasih

Merelakan dirinya menemui Sang Jiwa Terdamba

Aku mengais harap dalam galauku

Ijinkan aku berjumpa jiwaku sejak malam ini

MengenalNya,

Berkarib dengan misteriNya

Hingga mentari tak mampu lagi memberi hangat

Melebihi kemesraan kami

Ijinkan aku menemuiNya sejak malam ini…..!!!

00;00

18-11-08

और अधिक पढ़ें...