Welcome to my Mind

aku adalah apa, bukan aku adalah siapa, aku dalam diri bingkai 3 jiwa, aku adalah aku, menyandang baluran puja dari cela aku adalah aku, yang jujur, yang terkabut luka, aku adalah aku, yang tertulis, dari suratan cinta, terpelanting nista, lalu aku tanya apa??? bukan tanya siapa, bukan pula mengapa aku bertanya, seperti adanya aku tak pernah tahu, apa aku adalah apa, maka kepala berada di telapak kaki, menyangga raga... aku adalah apa???

Minggu, 16 Januari 2011

aku hanya mampu bermimpi

: Dia yang memenuhi hari-hariku dengan harapan n mimpi


seperti biasa, pukul 15;00 WIB aku masih menekuni layar komputer dihadapanku, sambil sekali-kali aku menguap. mungkin mata ini masih tertuju pada layar 21 inci, namun hatiku mungkin tak pernah disana. hatiku sedang mengembara, jauh..... jauh sekali.....


sesekali ku buka FB.... aku cari koment2 yang masuk, lalu koment lagi, juga iseng update status. kadang aku hanya liat liat aja, tak jarang pula aku nulis di sebuah catatan, seperti sore ini. tapi yang wajib aku buka setelah akunku terbuka adalah akunmu,,,, aku mencari kabar terbarumu..... "huh beginikah orang dimabuk cinta ???" gumam dalam hatiku.


aku menuliskan suasana hatiku yang entah, terlalu entah untuk ku mengerti, sebab hanya untuk menuliskannyapun aku kesulitan. seakan aku memasuki dunia intuisi, namun aku dalam keadaan buta. aku mencoba menerka kemana arah segala(qolbu) yang terasa entah ini kan menepi, aku masih tak mengerti juga mengapa qolbuku memburu seluruh intuisiku, bahkan ketika hati ini mengatakan adanya cinta, aku hampir selalu meragukannya. aku tak tahu seperti apakah cinta ?


tapi sepanjang yang aku rasa dalam pikiran n hatiku namanya teramat menggema, dan aku selalu mendambakan waktu ketika ku katakan padanya bahwa

"aku mencintaimu"

juga saat dia mengatakan kepadaku

"aku mencintaimu juga"


aku ga bisa bayangkan warna hatiku jika semua itu terjadi. hanya gemetar dalam sebuah ketakpercayaan mungkin,atau bahkan dalam kekalapan yang gila, atau bisa juga aku hanya terdiam menunduk tanpa sebuah exspresi kebahagiaan sebab terlalu dungunya diriku.

aku masih melafalkan namanya. terus dan terus kusebut dalam hatiku, hingga terlalu banyak orang mengatakan aku gila n tolol. namun benakku berkata, biarlah mereka menganggapku tolol n gila, sebab mereka tak merasakan penderitaan yang nikmat ini.


hatiku beranasir kepada senja, munajat pada malam, agar Dia kan segera menghampiri sekian mimpiku. memelukku damai dengan senyum terindahnya yang suci, juga kecupan n usapan manisnya mengusap keningku. aku melayang ke langit angan......

mungkin aku hanya mampu bermimpi.... dalam sebuah harapan semoga Dia lekas bangunkan aku dari mimpi2ku.

ya aku hanya mampu bermimpi



kalibeber, 16 januari 2011

और अधिक पढ़ें...

Kamis, 13 Januari 2011

Kutitip Mekar Bungaku Pada Suci-Mu

Dalam kehendak suci-Mu

Kubersimpuh atas langit dan bumi

Semesta alam

Merendra tangis

Melebamkan mata



Ketakutan ini, seakan meloloskan belulang

Lumpuhkan tuk berdiri bangkit

Cinta !

Setiap yang Kau semaikan

Mengandungi rindu

Kalap bisu

Tepekur ingatanku pada senyum halus

Diujung malam-Mu

Hanya rindu berbalut kalut takut

Bunga kan layu

Sebelum waktu menentu

Aku memuji dalam setiap puja

Setiap altar jiwa rapuh

Termulia

Aku nyanyi dendangkan sunyi dihati malam

Meneguk gersang, Menelisik parau

Aku tatap belahan rupa

Kutitipkan pada hyang dzat-Mu

Bersimpuh!

Sebab ruh tlah menghambur kosong

Sebab piluku memburu

Segala buncah beku

Kutitip bungaku

Pada kesucian-Mu

Hingga rekah mekarnya

Hanya kan tercipta

Hanya dalam pelukan Cinta

Dan kerelaan-Mu

“Sebab Kerapuhanku”

07;41

12-01-‘11

और अधिक पढ़ें...

Sebab Mekarmu Hanya Sekali


angin ini seperti badai menamparku berulang

kala malam melukis sosok wajah dari gulungan kabut

ketika dinginnya meruntuhkan liar asa

ketika anyirnya membunuh nuansa aura

segalanya tertitah hampa

membaur biru cita didermaga sayu

sayup berkelebat asmamu menggaung dihatiku

segala pesonamu membeset kulit ariku

perih terendra dinadir jiwa

tangan kian meraih genggam cahaya

namun naluri menangis meluapkan tlaga

ada seonggok nafas yang tertahan

sebab miris bunga layu

sebelum tiba masanya ranum

segumpal nestapa memenuhi ruang nyawa

menelan kepahitan ludah sendiri

mencoba menyemai kata

sebab jauh dipalung hampa

memimpikan

mekarmu abadi dalam harum ranummu sejati

13 january 2011


और अधिक पढ़ें...

Senin, 10 Januari 2011

Kawan


kawan ??

kini pengasihan yang tertanam, benar2 hanya duka

tak bisakah kita mngerti perihal nikmat sunyi

dimana tertawa kami

hanyalah tempat kami bersembunyi

dari ketiak jiwa yang lepuh

kawan ?

bisakah kau punguti kembali jiwaku yang terlanjur

menjadi reruntuh?

sebuah remah gelap yang melingkupi

cukupkan kawan

kau adalah hatiku

kau adlah apapun yang membawaku pada selimut hangat

damai

menjemputku pada buaian pagi

kini aku tak tahu kawan

maka genggamlah jiwaku pada damaimu


09 january 2011

और अधिक पढ़ें...

Kamis, 06 Januari 2011

Aku Dimana ?

Kau tahu aku dimana ?

Sekalipun kau tahu

Sedikitpun kau takkan pernah tahu

Sajadahku terbentang dimana.

Kau tahu aku dimana ?

Kau tak pernah tahu

Karena akupun tak tahu

Sebab mungkin aku berada di antara

Antara bara dan apinya

Antara api dan panasnya

Antara es dan dinginnya’

Antara air dan segarnya

Antara angin dan hembusannya

Antara ya dan tidak

Dan antara ada dan tiada

Kau tahu aku dimana ??

Sungguh beruntung bila kau tahu

04-10-08

और अधिक पढ़ें...

Kuajak Hatiku Bicara

Kuajak hatiku bicara

Senja terlepas menyisakan gerimis

Hujan siang tadi tlah mampu sirami

Tanah gersang hingga basah

Kemarau parau tiada lagi

“Ia masih kerdil menggigil dibawah kandil”

Kuajak hatiku bicara

Ketika rongga hidup mengatup kecut, ternikmati

“Ia masih diam gemetar dalam galau kerisauan”

Kuajak hatiku bicara

Ketika tujuan membatu buntu, Arah tak menentu

Ia berkata, dengan amarah sucinya

“kerinduanku kerinduan dibawah kesadaran,

Ditengah angan, Diatas ilalang.

Kerinduan merindukan kerinduan

yang tumpah dengan sepenuh kerinduan

Di ke-Maha-an rindu

Memuja pertemuan dua jiwa

Dalam istana cinta

Seperti kesucian aura kematian”

Hanya Tanya tersisa ternganga…..

04-10-08

और अधिक पढ़ें...

Dua Dalam Ada

Sesaat terdiam dalam sandaran

tak berupa

Angin dinginkan inginku,

senyum membatu

Ada yang riuh disangkar putihku

Jubah- kumal yang kali berulang

Ingin kulepas

-bernoda ditiap sulamannya

Kesiaan adalah warna guratan kanvas

Aku bejutkan ia dimukanya, seperti

Aku bejutkan dibelakangnya

Aku benci semua lagunya

Kuhunus belatiku, menghujat.. namun…..

Masih juga aku punguti reruntuhannya

Masih pula aku punguti dirinya yang ranum

Didiriku ada kikir, menggulir

Cinta yang sempurna denganNya

Dipelupukku ada peluh, luruh memeluk Dia

Dan menyapa senyum

Merangkai rengkuh Dia dalam desah

Mengalirkan segala kecuali Dia

Agar hanya ada aku

dan DIa dalam lingkaran ini

Rintih gumam, hanya ada sesal

Bila situsku brjalan lagi

Dia terhapus dari ingatku

Mawar cinta tersembahlah untuknya

yang nisbi dari abadi

Hasratku menguasai akalku

Susutkan terangnya pandang menempuh

Jalan-jalan dihadapanku untukMu

Maka terlahir terbata mengeja

Tercipta untukm dustakan, ingin akalku?

Mampu mendakikah aku meraihMu???

atau

apa memang aku terlahir sebagai raga

tempat dia ter-kenakan

sungguh yang kutemukan hanya Engkau,

kebenaran cintaku


23-11-06

और अधिक पढ़ें...

Bukan Aku Ingin

Bukan aku ingin

Membawamu ketempat dimana hiruk dan angin riuh

“ aku cinta padamu” tetapi

hanya ingin adanya pintu menganga

menyiramkan cahaya dinyawa jiwa

karena saat nafas terhenti

yang terlukis dimataku adalah dirimu

aku harap tentang ada

merpati yang terbang dari palung hati

keistana cintamu

membawa suara rikndu dan isak kasih

pun sepulangnya

merayapi malam bertalu

hingga kusangka, bulan sabit adalah senyummu

gelap bertabur bintang kukira perangaimu

kau diam, seribu keanggunan pada dirimu


bukan tiada harap, ada

kasih untukku

ketika tak bersua sapa

tetrapi ada takut jauh darimu

aku yakin aku tak pernah memuja

bila memang tiada yang patut, tetapi….

Padamu serupa altar dewa pujaku


“aku cinta padamu”

Tetapi……..

Adanya aku ingin ada lukisan

Selalu didekatmu

aku dengan senyummu

Seperti gemercik air

Api tertawa bersama rekahnya bara, dan

Aku ingin pelukan hangat

Seperti pelukan mentari

Setelah fajar suci

18-12-07

और अधिक पढ़ें...

Esok Hari

Waktu waktuku

Tertempuh dengan kekosongan

Nyanyian api ditungku

Isyaratkan pergantian musim


Gumam lembutmu kan tak kudengar

Bila usia waktu lanjut

Dan masa maya kian ada

Aku terlunta

Ragaku meranggas gugurkan daun karena perih

Aku disini menafsir

Bahwa masa masa kerutkan kening

Dipadang rumput hingga terwujud

Gurun tandus dari lalumu, embun pagi

Tangis, kupersembahkan

Sebagai tumbal menggapai singgasanamu

Pun rintih sepi

Lurangkai menjadi tangga istanamu

Bila tiada mampu kuhabiskan suaraku

Kan kukeringkan lautan mataku

Menyedu-sedu tersedu aku babtiskan

Karena kau berlalu tinggalkan waktuku


Dan saat masih ada sisa nyawa menyatu

Aku berharap

Kau kembali dengan rekah

Mawaar cinta bersayap terbang abadi

Dilangit sejati kasih suci

Kalibeber 13-12-06

और अधिक पढ़ें...

Terkafani Cahaya

Samar-samar kulihat

Aksara-aksara kehidupan

Menyembul dari ubun-ubun

Berurai terurai

Dalam abjad gothick, tak terpahami

Kata terantai diantara kepingan angin

Desahan sisa nafas tersengal termuntahkan

Terbaca sebagai permata yang terkafani cahaya

Sejenak khikmahku,

Membiarkan desau halus meraba batas

Indra keenamku

Meninggalkan ukiran indah dilangit perasaan

Hujanpun turun,

Bersanding kemestian berkabut gelap

Ukiran masih dalam perasaan

Intuisiku memburu

03-10-08

और अधिक पढ़ें...

Rabu, 05 Januari 2011

Pesan Bunga

mungkin aku cemburu

membilang, disilam waktu

walau hanya sepenggal tatapan bisu


biar hujan mengartikan pisau kan menikam

kini hati terkoyak

suara dan warna senyum

bibirmu


aku bisu sebisu waktu angin menamparku

menitipkan hati pada rasa


mungkin aku cemburu

sebab bisuku memuntahkan muak benakku

membenci kesetiaan kerdilku


aku menatap kesadaran

dibalik kebohongan bisu

menafikan kecemburuan

menafikan lemahku


biarlah aku tenggelam

memaknai setiap derit kata, mendengung

mencoba menjadi diri tanpa senyum

bibirmu tersungging bukan untukku


mungkin perak purnama kan menemani rindu

menyampaikan pesan bungaku pada hatimu

pesan suciku pada cintamu

pesan cintaku pada mekarmu yang hanya sekali

pesan wangiku pada harummu yang hanya sekali saja


aku menatapmu pada setiap desau

pada semilir malam

pada kesunyian fajar


"Aku Merindui Pada Sajadah-Sajadah Airmata"

06-01-2011

और अधिक पढ़ें...

Selasa, 04 Januari 2011

mozaik kata indah

semuanya tlah berjalan

dalam setiap sendu aliran waktu,

biarkan setiap luka dan rengsa

meresap ke ulu jiwa

menggoreskan makna indah

setiap kenangan yang tertulis

bila hati kan terbawa luka....

biarlah luka tercipta indah apa adanya...

n biarkan hati

menjadi singgasana jiwa termulia

dalam setiap dengusan lara

27-12-10

और अधिक पढ़ें...

dari curah hujan masa lalu


ada yang diam2 menyelinap dalam rasa

dari curah hujan masa lalu

tentang negri cinta yang tertinggal

apakah musim semi kan terkabarkan ?

sedangkan hujan tak kembali basahi

aku hanya menunggu menatap

seandainya malam ini,,,

cedah purnama menyatu dalam sejuk hujan

dari langit hatimu

aku bahagia menatap wajahmu

pada gulungan kabut

garis langit

tetesan hujan terbias perak purnama

tapi kenapa malam ini kosong dari sederet cerita?

biarlah diri mengembara pada lautan mata


30-12-10

और अधिक पढ़ें...

hariku gerah


:__________________

setelah berganti malam

dan hari bertahta lagi

hariku gerah

dalam usang sinar mentari

hujanmu tak lagi dingin

anginmu tak lagi semilir

saljumu tak lagi menggigil

hanya dada ini masih berdegub

memilah jawab

matamu masih teduh menatap

dan senyumanmu masih indah

tersungging

siang merangkang melawan waktu

menggapai senja kian malam

nadamu tak lagi menentramkan

gerai pesonamu tak lagi menyentuh

kenapa anggunmu hanya sesaat??


04 januaru 2011, 14;20

और अधिक पढ़ें...