Kamis, 06 Januari 2011

Dua Dalam Ada

Sesaat terdiam dalam sandaran

tak berupa

Angin dinginkan inginku,

senyum membatu

Ada yang riuh disangkar putihku

Jubah- kumal yang kali berulang

Ingin kulepas

-bernoda ditiap sulamannya

Kesiaan adalah warna guratan kanvas

Aku bejutkan ia dimukanya, seperti

Aku bejutkan dibelakangnya

Aku benci semua lagunya

Kuhunus belatiku, menghujat.. namun…..

Masih juga aku punguti reruntuhannya

Masih pula aku punguti dirinya yang ranum

Didiriku ada kikir, menggulir

Cinta yang sempurna denganNya

Dipelupukku ada peluh, luruh memeluk Dia

Dan menyapa senyum

Merangkai rengkuh Dia dalam desah

Mengalirkan segala kecuali Dia

Agar hanya ada aku

dan DIa dalam lingkaran ini

Rintih gumam, hanya ada sesal

Bila situsku brjalan lagi

Dia terhapus dari ingatku

Mawar cinta tersembahlah untuknya

yang nisbi dari abadi

Hasratku menguasai akalku

Susutkan terangnya pandang menempuh

Jalan-jalan dihadapanku untukMu

Maka terlahir terbata mengeja

Tercipta untukm dustakan, ingin akalku?

Mampu mendakikah aku meraihMu???

atau

apa memang aku terlahir sebagai raga

tempat dia ter-kenakan

sungguh yang kutemukan hanya Engkau,

kebenaran cintaku


23-11-06

Tidak ada komentar: