Sesaat terdiam dalam sandaran
tak berupa
Angin dinginkan inginku,
senyum membatu
Ada yang riuh disangkar putihku
Jubah- kumal yang kali berulang
Ingin kulepas
-bernoda ditiap sulamannya
Kesiaan adalah warna guratan kanvas
Aku bejutkan ia dimukanya, seperti
Aku bejutkan dibelakangnya
Aku benci semua lagunya
Kuhunus belatiku, menghujat.. namun…..
Masih juga aku punguti reruntuhannya
Masih pula aku punguti dirinya yang ranum
Didiriku ada kikir, menggulir
Cinta yang sempurna denganNya
Dipelupukku ada peluh, luruh memeluk Dia
Dan menyapa senyum
Merangkai rengkuh Dia dalam desah
Mengalirkan segala kecuali Dia
Agar hanya ada aku
dan DIa dalam lingkaran ini
Rintih gumam, hanya ada sesal
Bila situsku brjalan lagi
Dia terhapus dari ingatku
Mawar cinta tersembahlah untuknya
yang nisbi dari abadi
Hasratku menguasai akalku
Susutkan terangnya pandang menempuh
Jalan-jalan dihadapanku untukMu
Maka terlahir terbata mengeja
Tercipta untukm dustakan, ingin akalku?
Mampu mendakikah aku meraihMu???
atau
apa memang aku terlahir sebagai raga
tempat dia ter-kenakan
sungguh yang kutemukan hanya Engkau,
kebenaran cintaku
23-11-06
Tidak ada komentar:
Posting Komentar