Bukan aku ingin
Membawamu ketempat dimana hiruk dan angin riuh
“ aku cinta padamu” tetapi
hanya ingin adanya pintu menganga
menyiramkan cahaya dinyawa jiwa
karena saat nafas terhenti
yang terlukis dimataku adalah dirimu
aku harap tentang ada
merpati yang terbang dari palung hati
keistana cintamu
membawa suara rikndu dan isak kasih
pun sepulangnya
merayapi malam bertalu
hingga kusangka, bulan sabit adalah senyummu
gelap bertabur bintang kukira perangaimu
kau diam, seribu keanggunan pada dirimu
bukan tiada harap, ada
kasih untukku
ketika tak bersua sapa
tetrapi ada takut jauh darimu
aku yakin aku tak pernah memuja
bila memang tiada yang patut, tetapi….
Padamu serupa altar dewa pujaku
“aku cinta padamu”
Tetapi……..
Adanya aku ingin ada lukisan
Selalu didekatmu
aku dengan senyummu
Seperti gemercik air
Api tertawa bersama rekahnya bara, dan
Aku ingin pelukan hangat
Seperti pelukan mentari
Setelah fajar suci
Tidak ada komentar:
Posting Komentar