Kembali larut dalam pagi
Baru beberapa inci kupahat kisah
Tentang Purnama yang terjaga
menemani kesepian
dengan pendarnya
Pagi terlalu dini tlah mati
Senyap menjalar
dari ujung jalan setapak lengang
berkabut
ke mata menembus kornea jiwa
Butiran angin menunduk pada embun
mengharap mentari esok menuliskan
sulur-sulur cerita kan tumbuh liar
memugar kembali dhukha
Dan langkah kaki kemabukan…
Bersama sebuah mimpi
Tentang Purnama setiap hati
Jalan setapak samping jembatan, 23022011
00;58
Tidak ada komentar:
Posting Komentar