Senin, 17 Januari 2011

Menjelma Jarum Pena dari Peti Jiwa


Lalu kuseret bersama lelehan batin

Kutuliskan dalam kanvas

Hiburan-hiburan dengan tetesan, Mendung!

airmata bening nan hangat, Terbakar rengsa risau menggigit sunyi

Mencoba tinggalkan duka. Pikiranku kian menggulung awan

Berarak dibawah teriknya galau, Membredel sandi-sandi

Yang mengunci rahasia mimpi

Mencoba menghibur diri Melalui tangis, Gelinjang kegilaan

Saat seuntai jiwa kian tak berkuasa menanggung derita yang terhunjam dibilik nyawa

Derita yang sebetulnya ingin tersimpan rapat-rapat di peti jiwa

namun rongga dada tlah remuk redam

sebab gelegar luka yang musti kutangguhkan untuk bertahan.

30 oktober 08

1 komentar:

Rhia Asyafa mengatakan...

Jangan Derita kau tanak lunak...
habiskan saja sakau dalam lelehan lilin kecil
yang ikhlas menerangi....
deritamu kian ditelan malam.........